Tanaman Hidroponik menurut Wikipedia adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Di perkotaan, lagi ngetrend pola tanam semacam ini. Mungkin karena sangat mudah diterapkan, tanpa memerlukan lahan yang luas. Peralatan dan bahannya pun mudah didapat.
Peralatan atau bahan yang digunakan untuk tanaman Hidroponik adalah peralon dan botol bekas mineral. Peralon ini yang nantinya berfungsi sebagai sirkulasi air nutrisi yang diperlukan bagi tanaman. Sehingga budidaya tanaman hidroponik bisa dikatakan menghemat air. Dan botol mineral bekas menjadi tempat tumbuhnya tanaman itu sendiri.
Untuk nutirisi tanaman, kala repot membuat sendiri, Anda bisa membeli secara on-line atau di toko pertanian. Jika Anda ingin membuat sendiri, bahan-bahan nutrisinya adalah pupuk urea sebanyak 1000 gram, KCL 1000 gram, NPK 100 gram dan pupuk daun sebanyak 50 gram. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut silahkan dicampurkan. Dan media tanam bisa menggunakan arang, pecahan batu-bata/genting, serabut kelapa, serbuk kayu dan sebagainya.
Pada umumnya, tanaman yang ditanam pada budidaya hidroponik adalah kangkung dan sawi hijau ( kalau dikampungku menyebutnya dengan nama Selsi ). Kata penyuluh, tiga bulan sudah panen. Nanti pembeli yang akan berdatangan sehingga tidak perlu harus ke pasar menjualnya. Hasil tanaman hidroponik sangat disukai oleh masyarakat karena sedikit menggunakan pupuk kimia. Sehingga sangat bagus untuk dikonsumsi demi menjaga kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar