Ini hanya sekedar celoteh wong ndeso, yang kadang tidak bisa memahami keinginan dan pemikiran pemerintah. Siswa Sekolah Dasar berangkat sekolah dengan menanggung beban. Ya, beban tas ransel yang berat, penuh dengan peralatan sekolah dan seabrek buku pelajaran. Kasihan dan tidak tega melihat mereka berjalan dengan sedikit punggung membungkuk karena beban berat tas rangselnya.
Baru berangkat sekolah saja sudah menanggung beban, belum setibanya di ruang kelas. Beban perlbagai mata pelajaran yang padat dan susah dicerna seusai mereka. Anehnya lagi pelajaran Bahasa Inggris yang sudah mengenalkan grammar atau pengenalan kalimat. Ah pastinya tambah pusing mereka. Apa tidak baiknya mengenalkan kata-kata dulu untuk seusai anak dasar ? ah berlagak sok tahu saya ini.
Jangan heran nantinya anak sekolah dasar akan merasa kesulitan dalam mencerna jika mengerjakan soal-soal dalam kalimat bahasa Indonesia. Karena mereka sudah dicekokin berbagai bahasa, misal bahasa daerah, bahasa indonesia kadang ada juga bahasa arab. ah berlagak sok tahu lagi saya ini.
Ibu mengantar/menjemput anaknya |
Apakah kurikulum Sekolah Dasar tidak bisa dirampingkan ? guman isi kepala tapi tidak tahu pertanyaan ini tertuju untuk siapa.
Jangan kau rebut dunia anak hanya demi kebanggan semu. Jangan kau nilai anak hanya dari sebuah angka-angka selembar jawaban. Jangan kau rengggut kebahagian dan kecerian mereka. Ah sok perduli saya ini.
Semoga saya yang salah tentang semua ini.
♥♥DjB♥♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar