Pasar Induk Cibitung Bekasi. Wisata itu tidak harus identik dengan pantai, gunung atau tempat sejarah, bahkan kita bisa wisata murah-meriah dengan berkunjung ke pasar tradisional. Karena dipasar kita bisa menyaksikan budaya atau tradisi jual beli yang berhubungan langsung dengan nilai sosial-budaya bahkan cara berkomunikasi masyarakat tersebut.
Kali ini saya menyempatkan main ke
Pasar Induk Cibitung. Biasanya sebelum barang itu dipasarkan ke pelosok Bekasi atau bahkan Jakarta barang itu mampir dulu ke
Pasar Induk Cibitung. Maka tidak mengherankan jika pasar ini selalu ramai dengan transaksi jual beli bahkan bisa dibilang 24 jam nonstop.
Ciri umum yang masih melekat dengan Pasar Tradisional adalah tempatnya yang semrawut dan becek. Ternyata
Pasar Induk Cibitung juga tidak jauh dari hal tersebut, walau tempatnya luas dan bahkan bagian belakang pasar sudah diperluas tetap saja masih tampak kotor dan semrawut. Dikala musim hujan, bau sampah sangat menyengat, becek dan genangan air bisa setengah roda lebih.
Pasar tradisional memang lebih mempunyai ciri khas tersendiri dalam bertransaksi jual beli, hubungan antar pembeli dan penjual lebih terasa bermakna. Nilai komunikasinya lebih renyah, terasa ada ikatan batin.
Semoga Pemerintah Bekasi lebih memperhatikan akan kebersihan dan tata
Pasar Induk Cibitung agar lebih tampak lebih indah dan nyaman. Sehingga bisa bersaing dengan pasar modern yang mulai menjamur di daerah Bekasi. Ehmm...Bumi berlagak menjadi pengamat
Pasar Tradional.
♥♥DjB♥♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar