Serba Jengkolan. Ada apa nih, kok sepertinya Bumi lagi emosi ? Oh tidak,...maaf Bumi tidak pernah emosi cuma marah saja ! Yaaa...sama saja to ! Katanya negara kita tahan pangan bahkan sampai bulan puasa stock pangan masih cukup. Tapi nyatanya jengkol saja bisa langka dan harganya lumayan tinggi. Harga jengkol muda Rp.15.000,- perkilo dan harga jengkol tua Rp.60.000,-perkilo. Kenapa harganya bisa lebih mahal dari harga daging ayam ?
Apa ini ada kaitannya dengan suara tokek Bahan Bakar Minyak yang belum pasti kapan naiknya atau karena faktor alam. Entahlah. Yang jelas pemerintah ngotot, tetap ingin menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan alasan demi mengurangi beban pengeluaran anggaran negara. Tapi kenapa naiknya menjelang puasa ramadhan dan pendaftaran ajaran baru sekolah ? Tidak punya nurani kah pemerintah kita ?
Sebenarnya banyak cara untuk mengurangi beban pengeluaran negara. Salah satunya dengan memotong gaji presiden, menteri dan anggota dewan. Sehingga bisa menunda kenaikan BBM untuk sementara sampai selesai pemilu. Biar tidak ada kecurigaan dari rakyat bahwa kenaikan BBM dan pembagian BALSEM (Bantuan Langsung Sementara) cuma akal-akalan penguasa demi pundi-pundi partainya. Untuk mempersiapkan dan memenangkan pertarungan pemilu tahun depan.
Jangan sampai keputusan penguasa tentang harga BBM menjadikan jengkolan ( asam urat naik ) rakyatnya. Dasar Bumi, kalau ngoceh asal ngaplak saja !
Jangan sampai keputusan penguasa tentang harga BBM menjadikan jengkolan ( asam urat naik ) rakyatnya. Dasar Bumi, kalau ngoceh asal ngaplak saja !
♥♥DjB♥♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar