Terminal Boyolali Jawa Tengah . Menelusuri lorong waktu masa lalu, membuka memory yang terlupakan. Menyibak rerumputan kenangan yang tertutup kabut pagi. Suatu kenangan indah dan menggemaskan. Tersenyum sungging karena dibuat malu. Terminal Boyolali. Tapi orang Boyolali sendiri lebih suka menyebutnya Terminal Sunggingan, karena memang terminal ini berada didaerah Sunggingan. Bertahun-tahun Terminal Bus Boyolali tidak mengalami perubahan. Ibarat Gadis, enggan bersolek dan berhias.
Terminal Bus Sunggingan, hanya menjadi transit atau pemberhentian sementera bus antar kota. Didominan bus jurusan Jakarta-Semarang-solo. Angkutan dalam kota sepertinya enggan untuk masuk. Ini hanya sekilas pengamatan Djangkaru Bumi. Bisa jadi pengamatanku ini salah. Nah, apa yang membuat terkenang dibenak Djangkaru Bumi tentang Terminal Boyolali ini ? Menjadi seorang traveling atau backpaker itu sungguhlah berat. Harus mempunyai sikap yang sigap dan tanggap darurat. Tanpa kenal malu dan kompromi, demi keselamatan, kepuasan jasmani dan rohani.
Memangnya apa permasalahannya kok sampai berbelit-belit diparagraf kedua, berlagak menggurui gitu ? Inilah ceritanya. Saat itu entah kapan tahunnya aku sendiri lupa. Naik bus dari Jakarta menuju Boyolali, ketika sampai di Terminal Sunggingan, suasana masih sepi dan gelap. Jarum jam ditangan menunjukkan angka 03.15 WIB. Tidak disangka terjadi gejolak dan peperangan. Baku hantam begitu hebatnya. Suara gemuruk dan jeritan berontak begitu kencangnya. Keringat dingin menguyur tubuhku. Bingung harus bagaimana dan dimana untuk mendamaikanya. Sedangkan pintu toilet terkunci dengan gembok. Untung saka, saat itu dibelakang toilet masih ada taman yang ditumbuhi pepohonan agak tinggi dan remang-remang pencahayaannya. Disanalah aku bersemedi sejenak berbantukan sebotol minuman mineral. Akhirnya kedamaian dan kelegaan aku dapatkan. Oh, Terminal Boyolali, kenapa aku tidak bisa lali ( melupakan ) tragedi itu? Kepada siapa aku harus menyalahkan, entahlah !
♥♥DjB♥♥
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar