Setiap nama dusun atau desa disuatu tempat pasti memiliki sejarah. Asal muasal nama memiliki catatan tersendiri. Walau sekedar sejarah secara lisan. Secara tulisan, kemungkinan masih perlu kajian yang lebih mendalam. Itu mungkin tugasnya para ahli sejarah. Batu Cagak, bisa diartikan batu penyangga. Karena batu cagak ini dulunya berfungsi sebagai penyangga bangunan atau tiang masjid. Batu cagak tidak ada tulisan prasastinya. Sehingga tidak diketahui umur dan kapan batu cagak itu dibuat.
Konon cerita yang berkembang di masyarakat Cagak. Ada seorang kyai ingin membangun masjid dalam satu malam. Tetapi gagal karena keburu ayam jago berkokok, pertanda pagi telah tiba. Sehingga masjid tidaklah terjadi terwujud, hanya menyisakan empat batu yang berupa cagak dan pilar dari kayu glugu ( pohon kelapa ). Empat batu cagak itu kini tinggal satu yang terawat, yang lainnya entah kemana. Dan kayu glugunya telah rapuh dimakan usia.
Itulah asal muasal nama Dusun Cagak kerena ditemukannya batu cagak. Dan seiring waktu, nama Dusun Cagak ada tambahan kata " sari " menjadi Cagaksari. Batu cagak ini berada disudut rumah salah satu warga yang bernama Bapak Ahmad Choiri, tempat dimana awal mula batu itu ditemukan. Alamat lengkap prasasti batu cagak adalah di Dusun Cagaksari, Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar