Makam Dewi Ayu Sekargadung sudah termasuk cagarbudaya, yang keberadaannya dilindungi pemerintah daerah Kebumen. Makam ini tergolong sederhana dan tidak ada yang tampak istimewa. Dengan cungkup/rumah pelindung makam yang pendek, bikin kepala kejedot sampai benjol. Lumayan bisa membuat kepala pusing. Area makam yang tidak terlalu luas tapi sudah dibeton. Makam Dewi Ayu Sekar Gadung letaknya dipinggir jalan setapak desa. Dan cuma ada satu makam.
Aku sempat berbincang-bincang dengan salah satu warga disekitar makam. Tapi sayang, tidak ada yang mengetahui persis tentang silsilah dan sejarah Dewi Ayu Sekar Gadung. Yang dia ketahui, cuma Dewi Ayu Sekar Gadung adalah anak buah Pangeran Diponegoro yang sembunyi/lari dari pengejaran tentara Belanda. Tibalah beliau dihutan yang penuh pohon gadung. Sehingga desa itu diberi nama Sarwogadung ( Serba Pohon Gadung ).
Makam Dewi Ayu Sekar Gadung mempunyai daya tarik, yaitu gumuknya tinggi. Apa itu gumuk ? Gundukan tanah yang diakibatkan rayap tanah. Mungkin karena sudah ratusan tahun lebih sehingga wajar saja jika gumuknya tinggi. Tapi tidak semua makam ada gumuknya. Makam yang ada gumuknya dianggap oleh warga sebagi pertanda kebaikan bagi penghuni kubur. Ada daya karomahnya.
Makam Eyang Dewi Sekar Gadung jika dibulan Suro/Muharram ( penanggalan/kalender Islam ) ramai. Banyak orang yang ingin nyekar. Di malam hari diadakan pagelaran wayang kulit untuk mengingat jasa beliau sebagai pendiri desa Sarwogadung. Semoga saja Makam Eyang Dewi Ayu Sekar Gadung lebih diperhatikan keberadaanya. Agar terhindar dari tangan-tangan jahil. Alamat Makam Eyang Dewi Sekar Gadung berada di Jalan Sekar Gadung, Jalan Raya Mirit, Desa Sarwogadung, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Belakang gedung SDN 2 Sarwogadung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar