Aku penasaran dengan sejarah dan legenda Eyang Ayu Dewi Sekar Gadung. Konon cerita beliau punya pengawal setia yang benama Ki Nolo. Pengawal yang ikut lari bersama Ayu Dewi Sekar dari kejaran tentara Belana. Ki Nolo di makamkan agak berjauhan. Berada di pemakaman umum desa Krubungan. Aku pun mencoba untuk mengecek, berbekal dari penuturan warga Sarwogadung. Sempat kesasar juga, karena daerahnya yang penuh dengan tikungan. Jalannya beraspal, tidak membuatku gentar untuk sampai tujuan.
Tibalah aku di pemakaman umum desa Krubungan. Area pemakaman tergolong luas, penuh dengan batu nisan. Nah, ternyata makam Ki Nolo hanya bercungkup sangat sederhana. Beratap tirai/ijuk bambu. Pusarannya ada gumuk besar dan tinggi. Masih ingatkan apa itu gumuk ? Gundukan tanah yang diakibatkan oleh rayap tanah. Tampak tidak terawat sekali. Tulisan dibatu nisanpun tidak ada. Apakah ini benar-benat makam Ki Nolo ? Penuh tanda besar dibenak kepalaku.
Sayang sekali, tidak ada sejarah tertulis di makam ini. Sehingga menimbulkan tanda tanya yang besar. Sejarah tutur/lisan belum bisa menjadi acuan kebeneran. Tugas sejarahwan harus bisa menguak demi generasi berikutnya. Kalau memang benar ini makam Ki Nolo, alangkah baiknya jika pusarannya dirawat dengan baik. Tugas Djangkaru Bumi hanya tukang photo bukan photographer. Makam Ki Nolo berada di desa Krubungan, Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar