Konon katanya orang yang sudah berkeluarga " Tidak punya anak repot, punya anak juga repot. Tapi lebih enak, repot punya anak daripada tidak punya anak " Itulah kata orang-orang dikampungku. Kalau aku secara pribadi tidak begitu paham dan mengerti maksud dari kata itu, karena aku belum pernah menikah. Sehingga tidak tahu tentang istilah repot dan repot. Aku masih bujang, sehingga rasanya senang-senang saja, bisa loncat sana-sini tanpa ada yang gondeli/melarang. Manusia bebas diriku ini.
Karena aku manusia bebas, makanya aku suka piknik. Kali ini, aku akan bercerita tentang Si Jagur, meriam yang berada di depan Museum Fatahillah Jakarta. Meriam ini besar dan panjang. Diameter laras 25 Sentimeter, Panjang 3,85 Meter, dan berat 3,5 Ton. Meriam ini terbuat dari meriam-meriam kecil, sesuai dengan apa yang tertulis di prasastinya "Ex Me Ipsa Renata Sum " yang artinya " Aku Diciptakan Dari Diriku Sendiri ". Meriam Si Jagur diproduksi di Makao dari pabrik St Jago de Barra ( inilah awal mulanya meriam dijulukin nama " Si Jagur ", maklum lidah orang Indonesia kan celo ), dibuat oleh The Master of Royal Foundry (O Grande Fundidor) Manuel Tavares Bocarro (MTB) pada tahun 1641. Si Jagur, awalnya dipergunakan oleh Portugis untuk mempertahankan bentengnya di Malaka.
Meriam Si Jagur yang ditopang oleh kayu merah, dulu ditempatkan di kawasan Kota Intan Pinangsia, tempat asal pada zaman kolonial. Kemudian Si Jagur dipindahkan ke Museum Nasional, lalu pada 1968 dipindah ke Museum Wayang. Sejak 1974 menempati taman depan Museum Fatahillah hingga tahun 2002. Sekitar bulan November 2002, meriam Si Jagur dipindah ke halaman belakang. Dan akhir tahun 2013 dipindahkan lagi di depan Museum Fatahillah, dengan pagar yang agak luas sehingga sulit disentuh oleh pengunjung.
Si Jagur terkenal dengan sebutan meriam porno " jorok ". Karena ada simbol yang berwujud tangan kanan mengepal yang dihiasi gelang dan hiasan bordir disekililinnya dengan ibu jari terjepit antara jari telunjuk dan jari tengah. Sebuah lambang yang berarti ingin mengajak bersetubuh. Orang dewasa pasti sudah paham makna sombol tersebut. Pada umumnya pengunjung wanita dewasa, tersenyum-tersenyum sendiri jika melihatnya. Mungkin malu dan gemes dengan polah Si Jagur. Ah, mungkin jadi pengen.
Mitos dari Meriam Si Jagur adalah mampu menyuburkan bagi pasangan yang mandul. Konon katanya pula, Si Jagur telah menghamili ribuan wanita. Wah, hebat juga itu Si Jagur, apa tidak pegel-pegel ya ? Atau mungkin Si Jagur punya ramuan khusus agar tetap " ROSA " ? Entahlah. Yang jelas, banyak pengunjung yang ingin mengusap-usap jemari Si Jagur dan bahkan berusaha untuk menaikinya. Ya, namanya ihktiar ingin punya momongan. Boleh dan syah-syah saja !
Alamat Meriam Si Jagur berada di depan Museum Fatahillah yang berada di Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110, Indonesia.
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar