Jaman sekarang, istilah internet tidaklah asing lagi. Bahkan
sekarang orang dikit-dikit internet. Seakan-akan internet menjadi
dewa dan mahaguru. Baru tahu informasi dari internet, lagaknya kayak
unstadz/kyai, guru dan hakim. Menceramahi bahkan menghakimi atau mencaci maki orang lain. Sedangkan
informasi dari internet belum tentu kebenarannya. Istilah yang lagi
ngetrand adalah HOAX. Ya, seperti itulah, sepertinya internet sudah
menjadi kebutuhan utama bagi sebagaian besar penduduk Indonesia. Sehari
tanpa internet, terasa hampar hidupnya. Merasa ketinggalan informasi
kekinian. Merasa menjadi orang purba.
Saya suka sekali jalan-jalan keliling dikampung, untuk memperhatikan perkembangan bisnis usaha warnet. Dan ingin tahu aktifitas pengguna internet. Ternyata usaha warnet ( Warung Internet ) tidak pernah sepi. Dan yang menjadi keprihatinanku, pada umumnya pengguna internet warnet adalah anak-anak. Dan itupun, yang mereka akses adalah game dan media social. Seharusnya, anak-anak dibawah 18 tahun belum layak untuk memiliki akun media sosial ( ini pendapat pribadi saya ).
Internet ibarat dua mata pisau, ada dampak manfaat dan buruknya bagi anak-anak, atau yang lebih populernya dampak positif dan negatif.
Dampak positif atau buruk internet bagi anak-anak :
1. Sarana Informasi Pelajaran Bagi Anak
Sebenarnya saya paling jengkel, jika anak sekolah mendapat pekerjaan rumah terus larinya ke internet. Bukan keperpustakaan atau membaca buku pelajarannya. Memang seh, diinternet mencari informasinya lebih cepat. Tinggal ketik kata kunci, langsung nongol dimesin pencari. Tidak perlu ribet. Beda sekali jika membaca buku, harus bolak-balik halaman buku atau bahkan harus membaca tuntas berbab-bab.
2. Sarana Hiburan Bagi Anak
Di internet, menyediakan atau ada permainan ribuan game . Entah yang on-line atau off-line. Semuanya mengasyikan. Dan game-game baru senantiasa tumbuh. Sebenarnya tidak hanya aplikasi game, ada juga video atau lagu. Semua aplikasi tersebut bisa menjadi sarana hiburan bagi pengguna internet.
3. Sarana Bersosialisasi Anak
Kini bermunculan aplikasi jejaring sosial/media social. Dan aplikasi tersebut mudah sekali penggunaannya. Sehingga anak-anak mudah sekali bergaul/bersosialisasi didunia maya. Berchating ria, kalau bahasa gaul jaman sekarang.
4. Sarana Pengenalan Teknlogi
Teknologi semakin berkembang dengan pesatnya. Dengan mengenal internet, anak-anak tidak gugup teknologi ( Gaptek). Pengetahuan anak tentang teknologi semakin terbuka. Dengan memainkan/membuka internet, anak-anak tahu cara pengopersian komputer. Tangan-tangan mereka akan semakin lincah, menggunakan keyboard atau mouse.
Selanjutnya adalah dampak negatif atau buruk internet bagi anak-anak :
1. Bahaya Konten Pornografi, Perjudian Dan Kekerasan
Walau pemerintah telah berupaya memblokir konten pornografi, tapi tidak seratus persen langkah tersebut bisa berjalan sempurna. Masih dengan mudah diakses. Hal-hal yang berbau pornografi, khususnya dimedia social, profil-pofil dan iklan esek-esek bergentanyan. Walau kita ketik kata kunci pelajaran/kata santun, dihalaman pertama browser tetap saja ada web yang mengarah ke situs pornografi. Belum lagi, video berunsur kekerasan. Yang menjadi keheranan saya adalah, video kekarasan ini lebih digangrungi anak-anak.
2. Kecanduan Internet
Jika sudah main game on-line atau media social, anak-anak lupa waktu dan makan. Yang ada dibenak mereka adalah terus dan tetap memantengi layar komputer. Inilah yang dinamakan kecanduan internet. Sehingga lupa akan pelajaran sekolahnya, prestasi belajarnya menurun.
3. Informasi Liar/Hoax
Dunia maya, memang dikuasai oleh orang-orang yang belum benar. Mereka ahli dengan target-target kata kunci, belum lagi dengan video dan gambar yang telah dimodifikasi/edit. Bagi anak-anak, pastinya belum mampu memfilter informasi yang ada di internet. Daya kritisnya belum tumbuh. Informasi liar yang selayaknya
bukan untuk dikonsumsi seusia anak-anak.
4. Tumbuh Menjadi Pribadi Kurang Bersosial
Karena kecanduan chatting dimedia sosial atau kerena terlalu asik bermain game internet, anak-anak akan enggan bersosialisasi atau berinteraksi dengan masyarakat. Akan menjadi anak acuk terhadap lingkuangannya. Mereka lebih suka menyendiri didepan komputer daripada berkumpul dengan keluarga atau temannya. Dunia maya terasa lebih menyenangkan daripada dunia nyata. Anak-anak merasa nyaman disana daripada bercengkarma dengan ayah-ibunya.
Uraian diatas hanya asumsi atau pandangan pribadi saya. Mungkin banyak salahnya karena saya tidak menyertakan data-data yang akurat. Untuk menghindari hal-hal negatif tersebut pastinya, peran pemerintah, orang tua dan lingkungan ikut andil. Sehingga perkembangan/kecanggihan teknologi mampu menjadi sarana pembelajaran yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar