Kadang dadaku dibuat miris, melihat demam selfie di dunia maya khususnya media social. Bahkan yang sudah kelebihan umur pun tidak mau ketinggalan gaya ingin pamer photo selfienya. Kasihan yang melihatnya, karena berandanya akan sedikit terganggu pemandangan. Itulah efek dari Booming Selfie. Semua berebut dan ingin pamer jatidirinya. Biar kelihatan dan tampak eksis.
Selfie kalau bahasanya Indonesianya adalah photo narsis atau swaphoto yaitu jenis photo potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera telephone atau digital. Photo Selfie adalah photo ungkapan atau ekspresi kegembiraan, sesuai namanya narsis yaitu bangga atau cinta pada diri sendiri yang berlebihan.
Maka dari itu ada dua hal yang harus dihindari untuk berphoto selfie yaitu :
1. Selfie Dengan Jenazah
Seperti apa yang aku jabarkan makna dan arti selfie, seyoganya hindari dan jangan berselfie dengan jenazah. Walaupun itu jenazah kerabat atau keluarga sendiri. Aku pernah menjumpai orang yang berselfie dengan jenazah/almarhum ibunya, dengan mimik atau ekspresi menangis dan wajah memerah meneteskan air mata. Yang membuatku heran, dalam situasi kehilangan dan bersedih/berduka kok masih sempat-sempatnya berselfie. Garuk-garuk kepala, aku melihatnya.
2. Selfie Dengan Orang Sakit
Harus ingat, niat kita menjengkuk orang sakit adalah turut prihatin/berduka dengan musibah yang dihadapi orang sakit. Dan kita berupaya untuk menghibur, memberi semangat dan mendoakan agar cepat sembuh. Bukan kita senang/bahagia dengan derita yang dia alami. Maka dari itu, hindari untuk berselfie dengan orang yang lagi kena musibah.
Jika kita ingin mengabadikan moment/situasi seperti yang diatas, labih baik dengan gaya photo biasa tidak harus berselfie. Minta bantuan orang lain untuk memotretnya. Jangan sampai hati kecil kita terbesit rasa bahagia dengan derita orang lain. Tertawa diatas luka orang lain. Turutlah berempati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar