Email: djangkarubumi@yahoo.com

Nestapa Seorang Pengangguran, Dipandang Sebelah Mata Dilingkungannya

Kantor kerja Online

Semenjak lulus atau tamat Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) tahun lalu sampai saat ini, diriku masih menjadi pengangguran. Saya sudah mencoba datang dan melamar ke beberapa perusahaan, jawab sang Satpam " Belum ada lowongan ". Bahkan diriku juga sampai melamar pekerjaan keluar kota, hasilnya tetaplah nihil. Dan saya juga mencoba melamar pekerjaan lewat kantor pos, sampai saat ini juga belum ada jawabannya.  Ada rasa putus harapan. Begitu sulitkah mencari pekerjaan ?

Kadang, saya tidak tahan dengan gunjingan dan perbincangan ditengah masyarakat. " Pemuda malas dan tidak mau kerja, tiap hari hanya didepan komputer ". Ada rasa malu. Entah sampai kapan diriku ini mendapat kerjaan diperusahaan. Jika sudah kerja, pasti lingkungan disekitarku tidak meremehkannya lagi. Dirku punya wibawa, punya yang diandalkan. Punya penghasilan, punya baju seragam kerja. Dan tiap bulan menerima gajian. Betapa enaknya, itulah angan-angan dan impian saya.

Walau sebenarnya, saya ini tidaklah dikatakan pengangguran abadi. Saya juga bekerja secara online. Walau saya itu didepan komputer, bukan berarti diriku berasek-ria atau bermain game. Bukan membuang waktu percuma, bukan bersenang-senang. Saya punya BLOG ( WEB-LOG ) dan media sosial sebagai sarana untuk mencari rezeki lewat dunia maya.

Dan Alhamdulillah, dengan ngeblog, saya bisa mendapatkan rezeki. Walau nominalnya tidak terlalu besar. Pendapatan tiap bulan pun tidak begitu pasti juga. Kadang besar, kadang kecil. Kerja online, tetap dianggap bukan kerja oleh sebagian masyarakat. Tetap dibliang seorang pengangguran. 

Dan sampai saat ini, saya tetap berusaha mencari pekerjaan. Tetap masih mengirim lamaran pekerjaan kepelbagai perusahaan. Karena saya tidak ingin dipandang sebelah mata. Semoga saja, suatu saat nanti ada perusahaan yang menerima lamaran kerja saya. Beginilah sulitnya, jika tidak punya skill, ketrampilan, pendidikan rendah dan koneksi/relasi. Hemm....ngenes, sampai kapan nasibku ini !

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top