Setiap usaha bisnis pasti ada lika-likunya. Jalan menanjak, berkelok-kelok bahkan bisa terjun bebas karena salah arah. Untung, rugi dan bahkan hanya balik modal, hal yang biasa. Itulah seninya dalam berwirausaha. Sepintas bagi orang, melihat usaha orang lain dari sudut pandang keberhasilan atau dari segi keuntungan. Mereka tidak atau belum tahu betapa terjalnya dalam merintis sebuah bisnis.
Kesalahan dalam berbisnis umumnya terletak pada hal partner. Teman/relasi bisnis. Kesalahan yang fatal, apalagi teman bisnis yang terlanjur kita percaya ternyata berkhianat. Tidak bisa terbayangkan betapa rasa kecewanya.
Saya sendiri mengalami hal yang menyakitkan dan berusaha tetap sabar. Dan berusaha tetap menjaga nama baik keluarganya. Tapi teman saya ini, sepertinya menyepelekan. Mungkin dia menganggap saya tidak bisa melawan. Atau mungkin dia menganggap saya ini lemah sehingga berusaha untuk menipu. Sebenarnya dia salah besar, saya hanya berusaha tetap sabar dan tetap berusaha dengan cara lemah-lembut. Jangan sampai ada kegaduhan yang nanti akan membuat nama keluarga besarnya tercemar.
Dalam usaha bisnis gas, ada istilah banjir yaitu stock gas pertamina melimpah. Jika terjadi demikian maka pangkalan gas 3 kg kelimpungan. Mereka akan berusaha menyediakan tabung gas kosong dengan cara pinjam tabung gas ke warung-warung terlebih dahulu. Nanti setelah terisi baru dikembalikan lagi. Hal semacam ini lumrah.
Tapi teman saya ini tidak lumrah, tabung gas kosong saya sudah dipinjam. Tapi tidak dikembalikan, dalam jangka waktu lama. Setiap saya tanyakan pada dia, jawabanya " nanti akan dikirim " atau " nanti tabungnya akan dikembalikan ".
Saya sudah cukup bersabar, hampir 7 ( tujuh ) bulan lamanya. Tetap saja sampai saat ini belum dikembalikan. Sebenarnya, dia telah berjanji " Sebelum puasa, pasti tabung akan dikembalikan ". Tapi kenyataanya ? Nol besar. Saya tertipu lagi dengan janji-janji manisnya.
Setelah saya ungkapkan akan menempuh jalur hukum dan nanti akan saya jadikan berita di situs internet. Dia baru merespon dengan serius. Walau awal pembicaraanya dia menakut-nakutin saya. Dia menyatakan, " Kamu tidak punya bukti tertulis dalam soal pinjam-meminjam tabung gas sehingga akan kalah jika menempuh jalur hukum ". Dan dia mengatakan juga, " Dia punya saudara yang bekerja di Polres ". Dalam hati, saya tertawa, " Masak iya seorang blogger diintimidasi semacam ini ".
Dia meminjam tabung gas 3 kg dalam dua tahap. Tahap pertama berjumlah 22 tabung dan tahap kedua 24 tabung. Sehingga totalnya 46 tabung. Kalau dirupiahin berkisar lima juta rupiah. Dan saya mengalami kerugian dalam hal keuntungan. Seandainya dalam waktu sebulan itu saya bisa mendapatkan keuntungan berkisar satu juta rupiah, dikalikan tujuh bulan. Lumayan bukan ?
Ya, harapan saya semoga dia menempati janji terakhirnya yaitu setelah idul fitri akan mengembalikannya. Daripada nanti saya jadikan bahan berita diblog ini, pastinya akan seru. Dunia luas akan mengetahui dan mengenalnya. Ini hanya senjata pamungkas, karena saya masih ingin menjaga nama baik keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar