Email: djangkarubumi@yahoo.com

Berbahaya Pamer Photo Anak di Media Sosial

Jagalah Keselamatan Anak Anda

Media sosial tempat yang paling asek untuk berkomunikasi. Tempat yang paling enak untuk berbagi cerita. Berbagi kasih dan berbagi segalanya. Share-share photo menjadi hal lumrah. Saling pamer photo selfie. Setiap moment diabadikan, selanjutnya diupload media sosial. Mungkin biar dikira tetap eksis di dunia maya. Seakan-akan tidak mau ketinggalan dengan seleb-seleb papan atas.

Nah inilah yang menjadi keprihatin saya. Banyak orang tua, khususnya emak-emak yang suka upload photo anaknya dengan membabi-buta. Anak lagi tidur di upload, anak lagi mandi diposting, anak berpakain seksi dipamerkan, anak masih berseragam sekolah dengan alamat lengkap dijadikan bahan cerita. Bahkan saat upload photo disertakan dengan peta lokasi. Sungguh detail sekali.

Saya paham dan mengerti, bahwa itu adalah bentuk orang tua akan rasa bangga terhadap anaknya. Senang memiliki anak yang menggemaskan dan berprestasi. Tapi tahu kah, bahwa hal tersebut bisa mengancam keselamatan buah hati Anda ? Bisa membahayakan anak Anda sendiri.

Anak-anak Asik Bermain

Diluar sana ada Predator atau Pedofilia yang mengincar anak Anda. Mengintip setiap gerak-gerik buah hati Anda. Tergiur dengan kemolekan tubuh anak Anda. Predator tersebut memperhatikan lekak-lekuk body buah hati lewat photo yang Anda unggah di media sosial. Predator tersebut berfantasi liar dengan keindahan tubuh anak Anda. Apakah Anda selaku orang tua menyadarinya ? Atau memang Anda sengaja menjadikan umpannya ? Biar predator itu leluasa menculik dan memangsanya ?

Selaku orang tua, harus lebih bijak saat mengunggah atau meng-upload photo anaknya. Ruang privasi harus tetap dijaga. Tahanlah gelora yang selalu ingin pamer photo anak. Perasaan yang menggebu itu, sirnakanlah. Lebih baik, simpan photo-photo buah hati Anda di flash disk atau di album keluarga. Semua demi keselamatan anak Anda sendiri. Apakah Anda ikhlas jika photo anak Anda terpajang di situs jual beli bayi ? Atau situs pedofilia ? Atau menjadi bahan tertawaan temannya kelak dewasa nanti ? Keputusan ada ditangan Anda selaku orang tuanya.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top