Dikampung saya, lagi hits permainan Fidget Spinner. Hampir semua anak-anak bahkan orang dewasa mempunyai permainan semacam ini. Toko-toko sampai kehabisan stock karena permintaan akan fidget spinner begitu tinggi. Harga permainan Fidget Spinner bervariatif, tergantung model. Ada yang bisa menyala saat dipermainkan/diputar. Sehingga menimbulkan efek cahaya yang sangat menarik. Apalagi saat dipermainkan dimalam hari, sungguh indah sekali. Mirip cahaya yang berputar.
Tapi sayang, dikampung saya banyak orang yang belum tahu apa itu sebenarnya fidget spinner. Permainan alat kecil yang bisa diputar dengan jari. Permainan ini terbuat dari plastik, dan pada umumnya memiliki tiga cabang berlubang. Cara bermainnya dengan memegang bagian tengah fidget spinner dan diputar dengan jemari. Perlu menjaga keseimbangan, agar fidget spinner tetap berputar diujung jemari. Pastinya semuanya diperlukan ketrampilan khusus. Latihan yang routin agar bisa menguasai permainan fidget spinner. Semakin lama berputar, ada rasa kebanggaan dan kepuasan. Kegembiraan yang didapat.
Awal mulanya permainan ini dirancang untuk menghilangkan kecemasan. Atau menghilangkan kebiasaan orang menggigit kukunya. Fidget mempunyai arti kecemasan dan Spinner yang artinya memutar. Sebuah permainan yang mampu menekan stres atau mengusir rasa kejenuhan dan kebosanan.
Tapi kenyataannya, permainan ini justru mengganggu konsentrasi para pelajar. Tidak focus terhadap mata pelajaran yang diserap di dalam kelas. Nilai mata pelajaran atau tingkat prestasi pelajar menjadi menurun. Karena terlalu asek bermain fidget spinner sampai lupa waktu. Maka tidak mengherankan jika ada sekolah yang melarang anak didiknya bermain fidget spinner. Belum lagi aduan wali murid terhadap pihak sekolah, yang sering mengeluh kehilangan baling-baling kipas angin dirumahnya.
Tapi kenyataannya, permainan ini justru mengganggu konsentrasi para pelajar. Tidak focus terhadap mata pelajaran yang diserap di dalam kelas. Nilai mata pelajaran atau tingkat prestasi pelajar menjadi menurun. Karena terlalu asek bermain fidget spinner sampai lupa waktu. Maka tidak mengherankan jika ada sekolah yang melarang anak didiknya bermain fidget spinner. Belum lagi aduan wali murid terhadap pihak sekolah, yang sering mengeluh kehilangan baling-baling kipas angin dirumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar