Di timeline media sosial kemarin ramai-ramainya tag Susu Kental Manis Bukan Susu, #SKMBukanSusu. Saya sendiri bingung, ini strategi pemasaran atau persaingan produk? Atau sekedar viral-viralan? Kalau ditelisik memang ada benarnya, media sosial itu kadang sungguh kejam. Mudah sekali menghakimi. Susu kental manis, sudah lama beredar dan tidak menjadi persoalan. Dan saya yakin, hampir semua orang dewasa pernah merasakan nikmat dan manisnya susu kental dalam kemasan.
Di negara kita kan sudah ada badan yang mengawasi peredaran obat dan makanan. Bahkan lembaga keagamaan juga telah ikut mengontrol dan mengawasinya pula. Masak iya, kita masih meragukan kredibilitas kedua lembaga tersebut.
Dan yang perlu diperhatikan dan menjadi catatan, biasaya dikemasan produk susu kental manis ada peringatan, TIDAK COCOK UNTUK BAYI. Dan memang segala susu buatan pabrik bukan susu pengganti ASI. Nutrisi bayi paling bagus tetaplah air susu ibunya.
Ada pertanyaan, kenapa kandungan gula dalam susu kental manis terlalu tinggi? Ada anak kecil minun susu kental manis langsung mencret/diare? Sebuah pertanyaan yang bagus sekali. Dan saya akan mencoba menjawab sesuai dengan kadar keilmuan yang saya miliki. Weleh, lagaknya sok diplomatis!
Kandungan gula dalam susu kental manis, selain berfungsi untuk memberi rasa manis juga berfungsi sebagai bahan pengawet. Agar susu kental manis bisa bertahan lebih lama. Semakin banyak gulanya berarti semakin awet susu kental manis tersebut.
Coba bandingkan dengan susu lainnya. Susu cair bukan kental manis jika telah dibuka kemasannya, tidak akan bertahan lama. Tidak sampai dalam hitungan hari, susu tersebut rasanya sudah asam atau kecut. Hal ini saya pernah mengalaminya.
Kalau efek samping dari mencret atau diare setelah minum susu kental manis? Susu kental manis diperuntukan bagi anak usia diatas satu tahun. Dan saya rasa, aman-aman saja. Setiap tubuh manusia, tidaklah 100% bisa menerima segala asupan makanan. Pasti ada jenis makanan atau minuman yang ditolak oleh tubuh kita. Dengan ciri-ciri atau efek samping semisal, mual-mual, pusing dan diare. Kalau bahasa blogger, tidak bisa work total.
Ya, seumpama saya saja, jika makan daging kambing, efek sampingnya kepala langsung pening dan berkunang-kunang. Pusing bukan karena tensi darah naik, tapi mikirin dompet yang semakin tipis. Tahu sendiri kan. harga daging kambing itu mahal? Weleh, ora nymbung rek! Wis pokoke, susu kental manis itu tetaplah susu dan aman dikonsumsi.
Ya, seumpama saya saja, jika makan daging kambing, efek sampingnya kepala langsung pening dan berkunang-kunang. Pusing bukan karena tensi darah naik, tapi mikirin dompet yang semakin tipis. Tahu sendiri kan. harga daging kambing itu mahal? Weleh, ora nymbung rek! Wis pokoke, susu kental manis itu tetaplah susu dan aman dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar