Sejak mulai 1 Oktober 2017, Jembatan Buntung Cikarang penghubung Kawasan MM2100 dengan Jababeka EJIB, kini telah bisa dilalui oleh kendaraan. Entah kendaraan roda dua ataupun roda empat. Pengguna jalan tidak perlu lagi melewati penyebrangan getek. Yang dulu medannya sungguh memacu andrenalin, menyeramkan.
Saya pernah memuat artikel yang berjudul, Jembatan Buntung Cikarang, Anda bisa melihat betapa menantangnya jalur tersebut. Pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Kondisi kendaraan harus benar-benar prima, karena jalannya begitu curam dan terjal. Saya sendiri pernah hampir jatuh, karena kendaraan tidak kuat menanjak. Untung saja remnya pakem, sehingga masih bisa selamat.
Saya ikut senang, kini Jembatan Buntung tidak buntung lagi. Pengguna jalan terjaga keselamatannya. Dan akses jalan jembatan juga lebar, sehingga tidak perlu lagi ada antrian. Yang lebih menyenangkan lagi adalah jembatan tersebut bisa dilalui 24 jam, tanpa ada pungutan. Gratis. Walaupun masih ada retribusi di jalan setapak tanah milik warga, sebesar Rp 1.000 rupiah bagi pengguna motor dan Rp 2.000 untuk mobil.
Karena jembatannya kini tidak buntung lagi, selayaknya diberi nama apa ya? Apakah diberi nama jembatan Moh. H. Thamrin, sesuai nama jalannya? Atau diberi nama lain? Atau mungkin sudah ada peresmian nama jembatan, tanpa ada undangan buat Djangkaru Bumi? Entahlah! Yang jelas, saya mengucapkan terimakasih dan bersyukur kini jembatan bisa dipergunakan untuk kalayak umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar