Saya itu punya buku yasin dan tahlil, lebih dari satu. Tapi buku yang saya sukai hanya dari keluarga besar Bapak Drs Nurwachidi. Saya sendiri heran entah mengapa. Walau kondisi buku sudah tidak sempurna alias sudah termakan jaman. Kusam dan lem jilidannya tidak merekat lagi. Hampir di setiap malam jumat buku ini saya baca. Buku yasin dan tahlil ini tersimpan di laci meja komputer saya.
Saya sendiri juga tidak ingat, dimana dan darimana saya mendapatkan buku yasin dan tahlil ini. Atau mungkin saya pernah berkunjung ke rumah Bapak Drs Nurwachidi? Saya sendiri juga lupa. Benar-benar saya tidak mampu mengingatnya. Di halaman buku ini tertera "Memperingati 40 hari wafatnya yang tercinta Almarhum ayah/kakek Drs Nurwachidi bin Achmad Sururi".
Bapak Drs Nurwachidi bin Achmad Sururi sesuai yang tertera di buku yasin dan tahlil ini, lahir 29 Juli 1941 dan wafat 30 Mei 1997. Wah berarti buku ini cukup lama tersimpan di laci meja saya. Sudah 20 tahunan, saya baru menyadarinya.
Keluarga almarhum Drs Nurwachidi bin Sururi :
1. Sri Arundhati - istri
2. Bambang Eko Wibowo SH - anak
3. Yulstyati - menantu
4. Etty Susilowaty SE - anak
5. Minta Yuwono SE - menantu
6. Avatar Akbar Yuwono - cucu
7. Sri Mulyaningsih - anak
8. Bambang Teguh Widodo - anak
Benar juga hadist Nabi Rosulullah SAW yang tertera di buku yasin dan tahlil keluarga Drs Nurwachidi " Bila seseorang telah meninggal, terputus untuknya segala amal, kecuali dari tiga hal yang tetap kekal: Shadaqah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak shaleh yang senantiasa mendoakannnya".
Walau Bapak Drs Nurwachidi telah tiada. Cukup lama berpulang ke Ramahtullah. Tapi namanya tetap abadi tertera di buku Yasin dan Tahlil ini. Sekali lagi, walau saya lupa entah dari mana sayang mendapatkan buku ini. Saya hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk keluarga besar almarhum Drs Nurwachidi. Salam sukses dan salam sejahtera. Semoga silaturahmi tersambung lewat dunia maya.
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar