Saya itu punya channel youtube berbarengan dengan berdirinya blog ini. Tergolong lama juga. Dulu saya punya channel youtube sekedar buat hiburan. Tidak ada kepikiran untuk serius mengelolanya. Karena apa? Jaman itu pulsa data internet masih tergolong elit. Belum lagi jaringan internet yang masih 2G. Betapa lemot dan leletnya bukan? Sehingga awal-awal saya upload video durasinya sekitar satu menitan. Itu pun saat upload memakan waktu lama sekali, bahkan sampai komputer saya error. Terpaksa harus dibedah, alias minta ganti onderdil.
Jangankan untuk upload video, saat itu untuk sekedar ngeblog saja terbilang payah sekali. Maka tidak heran juga, jika tampilan tema template blog jaman dulu miskin dengan widget bahkan minim dengan gambar. Kini teknologi semakin berkembang pesat, jaringan internet sudah 4G, bahkan katanya jaringan 5G siap dioperasikan. Wah betapa cepatnya internet jika jaringan sudah 5G? Tidak terbayangkan bukan?
Akses internet semakin membaik. Harga kuota internet juga semakin terjangkau. Belum lagi perangkat handphone mirip kacang goreng. Dengan fiktur-fiktur yang super mewah dan menawan pula. Sekarang yang namanya jaringan internet jeblok sudah tidak ada lagi. Serba wus-wus, secepat orang ketut. Ih jorok! Itu hanya perumpamaan.
Awal saya main channel youtube tidak memperdulikan itu yang namanya jumlah subscriber. Yang penting upload video, sudahlah senang sekali. Apalagi jumlah jam tayang, dulu sama sekali saya tidak memperdulikannya. Baru sekarang saja, saya berburu atau memperbanyak subscriber. Demi mencapai terget 4000 jam.
Nah dimana hal kesalahan dalam mengelola channel youtube yang akan dibahas? Ini pengalaman pribadi saja. Dan untuk sementara satu hal kesalahan, untuk yang lainnya mungkin dibahas dalam lain kesempatan. Biar tema artikelnya tidak melebar kemana-mana.
Sudah lupa jumlah video yang saya hapus. Yang awalnya saya kurang mencermati teguran dari youtube. Membaca email dari youtube secara serampangan. Ternyata teguran hak cipta yang berisi bagi hasil. Konten yang mencakup hak cipta. Bukan hal melanggar hak cipta. Maklumlah, saya dulu kan suka sekali merekam panggung hajatan dangdut. Atau video pasar malam yang sang pengelolanya memutar musik dangdut. Musik yang telah dipatenkan oleh pengarangnya.
Akibat menghapus video tersebut, pastinya berpengaruh pada analytic waktu menonton. Belum melampui target 240.000 menit penayangan. Saran saya untuk video yang dianggap bagi hasil atau video yang dianggap berhak cipta. Selama itu tidak melanggar hak cipta biarkan saja, tidak perlu dihapus. Kalau dirasa menganggu hati lebih baik dibuat privat saja. Monggo disubscribe channel youtube Djangkaru Bumi ya? Weleh, buntutnya tidak mengenakan lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar