Jadi blogger itu hampir mirip wartawan, bahkan bisa jadi seperti intelijen. Gayanya itu sok jadi orang penting. Suka memata-matai, tidak ubahnya seperti kelakuan kucing saat melihat ikan dendeng yang lagi dijemur. Majikan lengah, digondollah itu ikan dendengnya. Sikat dan embat ,tanpa perduli perasaan sang empunya. Yang penting kucing kenyang, terbebas dari rasa kelaparan. Walau itu ikan dendengnya mengandung borak.
Ya begitulah kelakuanku. Jika ide menulis sepi, ya kadang jalan-jalan tanpa ada tujuan. Berburu photo. Ya bagaimana lagi, memang sudah kesukaannya jeprat-jepret. Tukang photo bukan photographer. Semua demi, agar blog ini terus terupdate.
Terik matahari, masih terasa hangat. Waktu menunjukan sekitar jam sembilan pagi. Sang surnya tampak ramah, senyumannya menggoda. Sehingga aku terbuai dan terpaksa menuruti hawa nafsunya. Sepertinya raja siang ingin mengajakku berkencan. Berjalan-jalan menelusuri lorong jalanan Ibu Kota.
Kuda besiku berhenti di sebuah puskesmas yang berada di Kelurahan Sukapura. Lansung parkir. Puskesmas ini, bagiku sudah tidak asing lagi. Karena aku sering berkunjung kemari. Walau hanya sekedar ingin tahu kesibukan dan pelayanan puskesmas ini. Betul kan, aku ini mirip wartawan? Hanya sekedar mirip ya? Jadi jangan salah prasangka.
Aku berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Sukapura, dikarenakan penasaran tentang pelayannya. Karena ada yang berkomentar di blog ini yang mengatakan, "Periksa di Puskesmas cilincing. Ramah apa nya. Periksa tengah malam di omelin. Bilang nya 24 jam. Judes sama pasien, terus mana obatnya gak pake plastik. Beli di warung aja pake plastik, masa berobat di puskesmas punya pemerintah gak di pake platik. Dusuruh tenteng aja tuh botol obat, padahal berobatnya bayar, gak gratis". Masak iya seperti itu.
Akhirnya aku pun mengamati dengan diam-diam. Setiap sudut ruangan aku perhatikan. Karena ya itu, penasaran dengan pengaduan yang ada di blog ini. Apakah benar, keramah-tamahan telah hilang. Dan apakah benar pelayanannya judes-judes.
Dan hasil survai yang aku dapatkan. Pelayanannya masih tergolong standar. Dan di depan loket tebus resep obat tersedia kantong kresek kecil. Jadi jika ada pasien yang membutuhkan kantong plastik untuk wadah obatnya tinggal mengambil sendiri. Tapi jika pasien merasa tidak memerlukannya, saya perhatikan juga tinggal tenteng dan dimasukan di saku bajunya.
Puskesmas Kelurahan Sukapura awalnya bernama Puskesmas Kecamatan Cilincing, sekitar pertengahan tahun 2018 berubah nama. Warna cat temboknya kini pun juga sudah berubah. Semoga saja, tidak ada keluhan dari warga Sukapura lagi. Standar pelayanan yang sudah bagus ditingkatkan. Berubah wajah boleh, tapi jangan sampai berubah keramah-tamahannya. Jaya terus Puskesmas Kelurahan Sukapura Jakarta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar