Email: djangkarubumi@yahoo.com

Keuntungan dari Hari Valentine yang layak Diketahui

Coklat Valentine

Di media sosial dengan hebohnya tentang haramnya coklat yang katanya, mengandung unsur budaya dari ini dan itu. Kalau saya sih, santai dan hinjau saja. Tidak begitu risau. Dan saya pun menanggapi dengan tenang saja. Karena semua orang punya hak untuk mengemukan pendapat. Dan punya hak berbicara pula. Sehingga sah-saha saja orang punya penilaian tentang coklat. Dan yang perlu diingat pula ,coklat akanlah tetap coklat walau dikatakan seperti apapun. Coklat tidaklah berubah namanya.

Hari Valentine telah lewat. Tapi tetap saja mengisahkan kenangan yang indah. Maklumlah, saya kan masih anak muda, sehingga suka merayakan hal-hal yang menyangkut soal hati. Yang masih jomblo tidak perlu iri, pasti nanti juga akan menemukan belahan hati kok.  Eits, kalau sudah bicara hati, yang bisa merasakan hanyalah orang yang bersangkutan. Pihak luar, hanya bisa meraba-raba.

Sampai saat ini sebenarnya sejarah atau asal-usul tentang valentine itu sendiri masih simpang-siur. Belum ada data-data yang akurat. Setiap negara punya cerita legenda tersendiri. Ada yang mengatakan tanggal 14 Februari adalah dimana musim burung merpati mencari pasangannya.

Kalau di Indonesia? Menurut sumber lisan. Sejarah tentang lahir Hari Valentine itu sendiri konon tentang sebuah kisah cinta seorang anak petani coklat bernama Valen dengan seorang putri anak raja bernama Purtine. Cinta yang tidak direstui sang raja, alias ayah dari putri Purtine. Walau keduanya saling mencintai dan sudah berjanji sehidup semati.

Kalau cinta sudah bersatu. Sulit untuk dipisahkan. Singkat cerita, karena sang putri Purtine dipaksa harus menikah dengan pria pilihan sang raja. Sang putri lebih baik mengakhiri nyawanya sendiri. Bunuh diri dengan menyayat nadi. Sang putri Purtine pun mati tergeletak yang disampingnya terdapat sebatang kue coklat pemberian dari sang kekasih tercinta, Valen.

Nah itulah cingkat cerita Hari Valentine versi Indonesia. Maka tidak heran, jika setiap hari kasih sayang penuh dengan simbol-sombol kue coklat. Lelaki akan memberikan coklat pada wanita pujaannya. Demi sebuah keromantisan, dengan mengenang tragedi kisah asmara antara Valen dan Purtine. Sebuah tragedi dengan harapan jangan sampai terulang kembali.

Sekarang sudah jamannya modern. Coklat menjadi ladang sebuah industri. Bisnis yang menjanjikan. Terjadi lonjakan permintaan kue coklat yang sungguh signifikan saat Hari Kasih Sayang. Pelaku usaha coklat meraup laba besar dan berlipat-lipat. Itulah keuntungan dan manfaat dari Hari Raya Valentine yang layak untuk diketahui. Menggeliatkan roda perekonimian bagi petani coklat dan sektor didalamnya.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top