Setelah libur lebaran, siswa SD langsung ujian. Wah sungguh terlalu. Berat sekali tantanganya. Lelah dari mudik belumlah hilang. Arus balik yang begitu macetnya, menguras tenaga. Pertama masuk sekolah, langsung ujian. Akankah konsentrasi bisa sepenuhnya sempurna? Tapi bagaimana lagi, itu sudah menjadi kewajibannya. Mau tidak mau ya harus tetap ikut ujian.
Pantas saja, ada orang tua yang tidak mudik dengan alasan demi menjaga stamina anaknya. Ya itu, setelah libur lebaran anaknya langsung ujian. Ya, kalau mudiknya bisa tepat waktu datangnya. Kalau telat akibat kena macet di jalan? Bisa berabe pastinya. "Tidak tega", kata orang tua.
Untung saja, mata pelajaran ujian dihari pertama tidak begitu berat. Yaitu mata pelajaran Agama dan Bahasa Indonesia. Mata pelajaran yang tidak begitu menguras pikiran. Entenglah. Tapi besoknya dihari kedua, baru deh yang tersulit, Matematika gitu lo.
Kenapa ujian siswa Sekolah Dasar ini bisa begitu memet ya? Apakah tidak bisa dimajuin sebelum idul fitri, ya setidaknya diberi jarak setelah liburan lebaran gitulah. Apa perlu idul fitrinya yang diundur? Kan tidak lucu kan?
Ini sebenarnya sekedar keluh kesah saja. Mewakili keresahan wali murid. Sebuah ratapan yang tidak berdaya. Hanya bisa mengadu pada rembulan. Itu pun jika rembulan tidak tertutup mega. Ingin mengadu pada sang surya. Tidaklah kuat dengan panasnya. Yang ada justru menambah gelisah.
Ya semoga saja siswa SD tetap bisa mengikuti ujian dengan lancar. Tidak ada halangan. Bisa mengerjakan soal-soal ujian dengan benar. Dan dengan harapan pula mendapatkan nila yang sempurna. Terus semangat, demi sebuah cita-cita dan harapan masa depan. Terus belajar!
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar