Habis diputus cinta terus dapat undangan resepsi pernikahan. Aduh rasanya itu gimana gitu. Remuk-redam rasanya. Baru jadian dalam hitungan hari, tiba-tiba dapat pesan singkat, "Hubungan kita kayak dulu saja ya?". Aku paham betul maksud kalimat tersebut, the end. Putus hubungan. Ah, apa yang kurang di dalam diriku ini to. Apakah aku ini membawa sebuah kutukan? Atau ada nasib sial di tubuhku?
Eleh, tak perlu risaulah. Untuk apa terlalu bersedih hati. Lelaki harus kuat. Putus cinta bukan berarti dunia kiamat. Tanpa cinta, bumi ini tetap berputar di orbitnya. Matahari masih setia untuk memberikan secerah sinarnya. Rembulan masih mau tersenyum di malam hari. Bintang masih tampak memberikan keanggunan.
Kali ini aku akan bercerita saat menghadiri resepsi pernikahan Rachel Maythree Pasaribu dengan Khoirul Umam. Pestanya meriah brow! Wah hebat juga ya. Pesta pernikahannya mengadobsi budaya dari Madura. Maklum Khoirul Umam berdarah Madura, tapi entahlah untuk pengantin perempuannya. Kalau dilihat dari marganya, Pasaribu. Kayaknya berdarah Batak.
Nama pengantin perempuannya kok ya panjang amat, mirip deretan gerbong kereta api saja. Rachel Maythree Pasaribu. Entah panggilannya apa, aku sendiri juga tidak tahu. Maythree, tiga mei, apakah itu tanggal lahirnya? Weleh ini kok sampai mengurusi tanggal lahir pengantin segala.
Seperti aku bilang tadi, pesta pernikahannya ramai sekali. Menu makanannya juga top markotop. Enak dan lezat. Kalau aku tidak punya urat malu, pastinya aku sudah nambah. Kalau perlu aku bungkus untuk dibawa pulang. Dasar perut bagor, alias karung!
Nah, kalau di acara resepsi kan sudah pasti ya, perempuan atau wanita tampak cantik-cantik gitu. Wajahnya bening-bening dan bibirnya memerah. Seksi dan menawan gitulah. Mataku suka jelalatan. Lirak-lirik sana-sini, mirip buaya mencari mangsa. Siap menerkam. Ah dasar mata keranjang! Esst, mata photographer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar