Kalau sore hari, saya suka sekali jalan-jalan. Kadang hanya sekedar olah raga ringan, atau mencari sumber berita untuk cerita. Mondar-mandir kampung mirip oran icul, alias lepas. Dan kadang hanya sekedar mencari pemandangan segar, atau cuci mata jika beruntung. Maklum, sekali berenang sekalian minum air. Kata pepatah kuno kan seperti itu. Yang penting jangan tenggelam saja. Atau mungkin pepatah yang lebih kuno lagi, sekali mendayung dua pulau terlampaui. Badan sehat, mata pun jadi terang menderang jika lihat perawan lewat.
Nah, saat mencari bahan cerita berita itu, kadang menemui orang yang terbuka. Senang jika disapa dan ditanya ini dan itu. Ada pula yang orangnya tertutup, alias tidak mau diganggu. Jika ditanya, bibirnya itu manyun satu meter, raut wajah yang kurang ramah. Bahkan memandang saya dengan sinis. Ah tak apalah, mungkin saya punya tampang yang menakutkan, alias punya tampang sangar. Sehingga nara sumber, punya rasa curiga. Ya, seperti itulah lika-liku menjadi seorang blogger sekaligus youtuber. Sebuah profesi yang memerlukan mental yang kuat.
Kali ini saya sangat beruntung, bisa bertemu dan ngobrol-ngobrol dengan nara sumber yang ramah. Menyambut saya dengan tangan terbuka. Ada suasana akrab. Baru kenal tapi kayak sudah lama berteman. Pertanyaan saya selalu dijawab dengan hangat. Tidak ada hal yang ditutupi maupun disembunyikan.
Bisnis rental mobil mainan anak-anak. Ya, abang yang membuka usaha sewa mobil mainan. Awal membuka usaha sewa mobil mainan, hanya dua buah mobil. Tapi kini sudah punya empat mobil mainan. Dalam hitungan satu bulan, sudah bisa menambah mobil mainan? Wah saya jadi penasaran dengan keutungan yang diperolahnya.
Saya pun sempat bertanya, harga satu buah mobil mainan. Ternyata mahal juga, harga sangat variatif. Yang paling murah 2,5 juta. Dan yang termahal yang dia miliki tiga jutaan. Wah, perlu merogok kocek yang tebal nih untuk membuka usaha rental mobil mainan. Tapi jangan takut, modal cepat kembali, sarannya.
Untuk sewa mobil mainan, sepuluh menitnya adalah lima ribu rupiah. Pernah memasang tarif sepuluh ribu atau delapan ribu, ternyata yang sewa hanya sedikit bahkan sehari tidak ada yang menyewa. Akhirnya ya turun harga sewa. Setelah turun harga sewa, yang menyewa mobil mainan sampai antri. Bahkan yang punya sampai kewalahan, mau tutup pun ada anak yang merengek nangis untuk naik. Mau tidak mau, harus menurutinya.
Kalau dihitung-hitung bisa satu jutaan yang diperolehnya nih. Itu batin saya. Ah, kalau menghitung keuntungan bisnis orang lain itu kok hal yang paling mudah. Saya pun tergiur ingin mengikuti jejaknya. Tapi, tapi ya tapi. Tapi apa? Modal untuk membeli mobil mainan belum ada. Ah, siapa tahu semakin banyak orang yang nonton maupun yang subscribe channel youtube saya, sedikit bisa mengumpulkan modal. Eleh..., buntutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar