Paling asik itu memang ngomongin soal makanan. Tidak akan tiada habisnya, selalu enaka dibahas. Karena jika sudah membicarakan tentang makanan, semua indra akan bermain. Entah itu, indra mata, pendengaran, penciuman dan indara rasa. Termasuk juga tentang kepuasan perut. Apakah bisa mengenyangkan, atau membuat kenyaman lambung. Wis pokoknya jadi komplek deh.
Setiap bisnis pastinya harus ada hal menarik, misalnya dari segi penampilan sajian, rasa menu dan pramusajinya itu sendiri. Alias penunggu bisnisnya. Penjaga warungnya. Benar lo, jika yang nunggu warung itu orangnya cantik, punya daya pemikat orang untuk datang. Apalagi jomblo-jomblo, pastinya demen tu. Makan sekalian main mata, lirak-lirik penjaga warungnya.
Coba deh jika penjaga warung itu nenek-nenek peot. Eleh, bujangan enggan untuk meliriknya, apalagi mampir. Seandainya beli pastinya juga terpaksa, dengan alasan iba atau kasihan. Bukan karena butuh. Ya, seperti itulah dunia bisnis. Maka jangan heran dan merasa aneh.
Karena saya itu jarang sekali masak di rumah. Seandainya masak, paling banter air panas untuk keperluan minum kopi. Atau jika malas keluar rumah, ya terpaksa masak mie instan. Seperti itulah nasib para bujang. Lebih suka jajan. Sebab kalau diperhitungan, antara masak sendiri dengan beli, anggarannya tidak jauh beda. Kalau masak sendiri kan tampak ribet, belum lagi jika nanti soal bersih-bersih perabaton. Malasnya kayak ampun deh.
Saya suka jajan, sebenarnya juga ada udang dibalik batu. Ada alasan tersembunyi. Dalam rangka mencari gebetan, atau pacar. "Hari gini tak punya pacar? Apa kata dunia?", Ledekan teman saya juga lagi kumpul. Maklum, saat kumpul bersama teman, hanya saya sendiri yang tak menggandeng kekasih. Ingin marah juga sebenarnya, jika selalu dicandain, "Kapan punya pacar?".
Makanya dari itu, kalau saya makan di warung selalu memilih penjaga warungnya yang cantik. Syukur-syukur punya anak perawan. Ibarat pepatah, menyelam sambil minum air. Perut kenyang, tapi mata juga ikut terhibur. Hati juga jadi berbunga-bunga, karena bisa kenalan sama anaknya. Dan siapa tahu mau jadi pacar saya. Perjuangan yang sungguh berat ya guys!
Eleh, kebiasaan nih. Kalau mengumpas soal makanan, ngomongnya kemana-mana. Kata pembukanya tidak jelas. Paragraf sudah sebanyak itu, sama sekali belum menyerempet soal menu warung nasi Sri Rezeki. Sing, sabar ya bos! Kan sesekali meratapi ketidaklakuan diri ini boleh juga to. Sambat-sambat dikit tidak dilarang kan?
Yang jelas, menu Warung Nasi Sri Rezeki nikmat dan lezat. Menu yang paling saya sukai adalah sayur asem plus ikan gorengnya. Khususnya ikan emas. Soal harga juga sangat terjangaku. Murah dan ramah bagi anak kost. Alamat warunya berada di Gang SMA 83, Rt 3, Rw 4, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar