Dengan adanya media sosial, orang akan semakin mudah menyampaikan uneg-uneg atau pendapatnya. Teknologi memudahkan orang berekspresi dan berkreasi, entah itu lewat tulisan, gambar maupun video. Sungguh luar biasa dampak media sosial. Hampir semua orang dibikin kecanduan. Sehari tanpa membuat status, rasanya ada yang kurang dalam kesehariannya. Itulah budaya saat ini.
Tidak hanya orang awam saja. Para petinggi juga tergiur dengan pesonanya media sosial. Mereka sangat aktif sekali dalam bermedia sosial. Berita yang ada di media sosial, para petinggi mudah sekali memberikan respon. Ah kayaknya mereka tertekan dengan yang bersliweran di dunia maya. Mereka dibuatnya sibuk.
Masalah media sasial menjadi problem. Kalau tidak cermat dalam bermedsos, bisa menjadi bomerang tersendiri. Antara ruang pribadi dan umum di media sosial itu sangatlah tipis banget. Sekali meninggalkan jejak di dunia maya, sulit rasanya untuk menghapus. Karena status jejak itu akan terus berantai. Bahkan bisa dikatakan akan abadi disana.
Yang masih hangat berita yang lagi viral adalah tentang kasus Zikria Djatil yang diduga menghina Wali Kota Surabaya, ibu Risma. Status di media sosialnya begitu berani. Mungkin dia tidak mengira, jika akan menjadi berita heboh. Dan akan berujung ke meja hijau.
Kaum hawa, memang sulit untuk mengendalikan perasaannya. Inginnya itu ceplas-ceplos. Langsung mengungkapkan apa yang ada di kepalanya. Khususnya kaum emak-emak, jika tidak senang dengan suatu hal, langsung deh buat status. Bisa jadi statusnya termakan berita yang sedikit provokatif.
Saya sendiri yang sudah lama malang-melintang di media sosial. Kadang sedikit kesulitan untuk membedakan antara berita yang benar, hoaks atau yang benar tapi isinnya provokatif. Intinya, yang penting jangan mudah sensi dan kepanasan. Hati dan kepala tetap dingin dalam membaca berita. Tidak mudah tersulut. Dan tidak perlu terlalu mendewakan junjungannya atau terlalu benci dengan orang yang berseberangan pemikiran. Beda pedapat itu hal yang wajar, tak perlu bermusuhan.
Apa yang bisa dipetik dari kasus atau peristiwa Zikria Djatil? Para suami harus ikut andil mengawasi status media sosial istrinya. Jika sekiranya status membahayakan dirinya, segera diminta dihapus. Kalau sudah sampai ke ranah kepolisian kan repot semuanya. Keluarga jadi ikut kena dampaknya, khususnya anaknya juga ikut menderita. Kecuali jika memang profesinya sebagai buzzer atau influencer, berarti sudah siap dengan resiko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar