Kerjaan saya tiap harinya kalau tidak menulis artikel ya kadang ngevlog. Main youtube sebagai selingan saat bosan menulis. Sumpah lo, kadang ada rasa bosan jemari ini bercumbu dengan papan keyboard. Setiap hari, tuts-tuts angka dan tombol yang dipencat-pencet. Rasanya itu ingin memencet yang lainnya. Yang sekiranya lebih empuk dan menggairahkan. Alias menghasilkan dolar. Ngeblog yang kian kemari, sulit sekali mencari recehan. Influencer papan atas pun juga kembang-kempis. Ah apakah ini dampak dari virus Corona juga?
Tapi bagaimana lagi, sudah menjadi kesenangan. Tetap dijalani dengan hati yang riang. Yang namanya rezeki, adakalanya lancar, adakalanya seret dan ada kalanya harus berhenti. Kembang kehidupan rezeki dunia memang seperti itu perjalanannya. Kata orang tua, hidup ini berputar mirip roda pedati. Hidup susah dan senang, harus terus bersyukur. Nrima ing pandum. Menerima Qodo dan Qodar dari sang Ilahi.
Kalau ingat petuah orang tua itu, saya jadi adem. Hati dan pikiran yang awalnya memberontak, jadi bisa jernih kembali. "Keluh-kesah justru akan merapuhkan jiwa", Nasehatnya terakhirnya. Termasuk saya menerima nasib kejombloan yang abadi ini. Walau setiap harinya, serba sendiri. Tetap semuanya saya bikin hepy.
Seperti yang pernah saya singgung diatas. Rutinitas saya itu menulis dan main youtube. Dan saya sangat senang, kini subscriber channel youtube saya mulai meningkat. Ada perubahan drastis, dengan harapan seh semoga bisa mencapai ratusan subscriber. Walau awal saya main youtube, sangat mengabaikan jumlah subscriber. Karena tuntutan dari Youtube saja yang harus minimal 1K subscriber baru boleh videonya di monetisasi. Alias baru muncul iklannya.
Kadang saya malu sama orang atau teman, yang awalnya mereka belajar mengenal youtube lewat saya. Eh justru subscribernya meledak duluan. Bahkan tiap bulannya bisa mencairkan uangnya. Jumlahnya melebihi UMR Jakarta pula. Apa tidak hebat? Sekali lagi, soal rezeki Tuhan yang mengatur. Setiap orang pastinya punya pintu rezeki yang berbeda.
Eleh leh, kok ini jadi ngelantur. Mau bahas tentang resepsi pernikahan Ipat Nurul F dengan Fajar Saputra kok ngomongnya sampai sejauh itu. Mirip orang yang lagi, curhat. Ya, sebenarnya seh emang curhat. Curahan hati dan berharap pembaca mau mengklik tombol subscribe. Tonton dan share, biar channel saya bisa ramai dan terkenal. Sesekali kan boleh bermimpi menjadi artis youtuber.
Pernikahan Ipat Nurul F dengan Fajar Saputra diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2020. Resepsinya dikediaman mempelai pria saudara Fajar Saputra, yang beralamat Gang Haji Kari, Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Meriah dan megah. Ramai. Dengan dihibur musik dangdut. Tapi kok saya lupa nama orkes melayunya.
Kalau menghadiri pernikahan atau resepsi seperti ini. Hati saya langsung baper. Bawa Perasaan. Melihat orang menemukan jodohnya. Dan bisa merasakan nikmatnya belah durian yang anuan, kalau kata teman saya bisa wik-wik sepuasnya. Terus kapan saya bisa berjumpa dengan belahan rusuk yang sempat hilang. Apakah belahan rusuk saya itu belum terlahirkan?
Eh ngomong-ngomong. Ada yang membuat saya gagal focus. Salfok ,salah focus kalau anak gaul menamakan. Apa tu? Adik mempelai pria, cantik sekali coy. Manisnya tidak ketulungan. Mata saya tiada hentinya melirik dan menatapnya. Senyumnya tampak gurih. Mirip rempeyek yang baru diangat dari penggorengan. Mak kreuss gitulah. Dah ah, kalau saya ceritakan dengan detail, nanti banyak yang naksir. Semakin banyak saingan jadinya. Wis intinya jangan lupa itu subsribe channel youtube saya ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar