Entah sudah berapa hari Jakarta melakukan atau menerapkan sistem PSBB. Ada yang tahu belum apa itu PSBB? Jangan-jangan belum banyak yang tahu nih. Sekedar ikut-ikutan mengucapkan tapi belum tahu perpanjangannya. Ingat PSBB beda dengan lockdown. Walau dimana-mana gang terpajang tulisan lockdown. Dan saya sempat heran juga, kenapa gang-gang pada ditutup ya? Apakah itu tidak menyulitkan warganya sendiri? Kan antara PSBB dengan lockdown jauh beda.
Tapi tak apalah ya, niatnya baik. Walau akhirnya banyak yang membuka lagi akses jalan atau gangnya. Giman tak mau dibuka lagi coba? Warga jadi merasa kerepotan sendiri, masak iya hanya ingin membeli hal sepele, harus rela putar jauh. Buang waktu dan tenaga. Belum lagi, berimbas keperekonomian yang tambah seret. Kebutuhan bahan pokok juga semakin susah didapatkan.
Kalau tidak salah sudah seminggu, Jakarta menerapkan PSBB. Sebelumnya masih sistem karantina wilayah. Secara pribadi, saya sebenarnya kurang begitu mengerti apa perbedaannya. Karena yang saya perhatikan, dilapangan tetap tak ada perubahan. Masih ramai gitulah. Yang ada hanya penertiban atau imbaun para pengendara untuk mengenakan masker. Dan penumpang mobil tidak boleh berdesakan. Pengendara motor tidak boleh berboncengan. Hanya itu yang saya lihat perbedaannya. Oh iya PSBB adalah Pembatasan Sosisal Berskala Besar. Sudah tahu kan perpanjangannya?
Pada hari Rabu kemarin, di daerah Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara ada pembagian paket sosial sembako dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Informasi yang saya peroleh, satu RT mendapatkan jatah kurang lebih sekitar 159 paket sembako, yang sudah dikemas dalam kardus. Ya, dipacking dengan kardus yang di luarnya ada logo Pemprov DKI Jakarta dan logo Pasar Jaya.
Di akun Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta, @dkijakarta. Target bantuan paket sosial sembako ditargetkan 1,2juta penerima keluarga miskin dan rentan miskin yang bermukin di Jakarta. Komposisi bantuan sosial (Bansos) berupa komuditas bahan pangan pokok, masker kain, dan sabun yang dikemas rapat dan hiegenis. Penyaluran bansos dilaksanakan dengan metode pengantaran hingga ke pintu rumah penerima. Dan penyaluran bansos dilaksanakan selama 9-24 April 2020.
Realita di lapangan bagaimana? Karena jumlah paket terbatas pastinya sedikit ada kendala dan masalah. Saya menyaksikan ada sebagian warga berkerumun di salah satu rumah pengurus RT. Sedangkan sebelumnya sudah diumumkan, paket sembako akan diantar kerumah si penerima. Bahkan ada warga rela menunggu sampai tengah malam, demi antrian paket sembako tersebut. Ada raut wajah kecewa, karena tidak masuk daftar penerima paket sembako. Apakah ini ada kesalahan atau kurang tepat sasaran dalam pembagian paket sembako? Entahlah!
Saya pun dibuat penasaran dengan isi paket sembako bantuan sosial PSBB Jakarta. Isinya adalah, dua masker kain, satu pack minyak sayur, satu pack beras, dua buah sabun, dua buah sarden kaleng ukuran kecil dan dua buah pack wafer Tanggo. Apakah akan ada pembagian sembako lagi? Informasi yang beredar, katanya tiap satu minggu akan ada pembagian paket sembako selama PSBB berlangsung. Sekali lagi, Entahlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar