Kesukaan saya ya jalan-jalan sambil membawa kamera handphone. Untuk menyalurkan hoby saya yang demen potret-potret. Walau masih kamera jadul, tidak membuat atau mematahkan semangat saya untuk terus memotret. Ya begitulah, Tukang Photo Bukan Photographer. Rencana seh, tahun ini ingin membeli hape, tapi apa daya dengan adanya resesi ekonomi dunia, ternyata ikut berdampak pula pada pendapatan dari menulis. Apalah daya, impian itu harus terpendamkan.
Tapi saya masih bisa dan harus terus bersyukur dengan apa yang saya punya. Biarlah yang belum terjangkau, siapa tahu lain waktu bisa tergapai impian itu. Yang penting, badan masih sehat. Masih bisa diberi nafas panjang. Masih leluasa bisa menghirup udara segar. Sehingga masih bisa melaksanakan perintah sang Ilahi. Masih bica beribadah.
Emang tidak ada rasa kecewa dengan impian yang tertunda? Pasti ada, yang namanya manusia, hal seperti itu sudah menjadi watak alami. Sedih dan kecewa pasti ada. Tapi buat apa, harus sampai dibuat nelangsa. Tiada guna. Yang ada nanti justru merapuhkan semangat itu sendiri. Hidup ini harus dinikmati dan harus pandai bersyukur. Bahagialah dengan apa yang dipunya.
Wah wah, saya kok kayak mirip motivator saja. Ya memang kenyataan hidup harus seperti itu. Harus pandai menghibur diri. Dan harus bisa memandang sesuatu dari segi hikmahnya. Atau positifnya, agar hati ini bisa selalu bersyukur, yang akhirnya nanti kehidupan ini akan tampak indah. Walau kenyataannya, untuk membangun pola pikiran seperti itu, ada jatuh-bangunnya. Hal lumrah.
Hari ini saya keliling Kotowinangun dengan motor tua. Menyaksikan keindahan dan keramain kota yang ada sebelah timur Kebumen. Kota yang super sibuk, dan kota yang menjadi pusat perekonomian. Warga kebumen sebelah timur, jika ingin mencari sesuatu, pastinya berkunjung kemari. Kutowinangun, punya daya tarik tersendiri.
Saya pun menyempatkan mampir ke Masjid At Taqwa, masjid yang megah dan tampak indah. Dengan warna dominan hijau dan kekuningan. Tampak kokoh dan kuat. Saya masuk dan melihat ruangan yang ada di dalamnya. Besih sekali. Adem rasanya. Letak masjdi ini persis di depan Sekolah SMPN 1 Kutowingun. Seberang jalan persis.
Motor saya pakir di halaman yang ada di area dalam masjid. Terus saya keliling melihat setiap sudut masjid sesekali sambil memotretnya. Lagak saya kayak orang penting deh. Saya pun tidak menghiraukan seribu mata yang memandang. Saya cuek. Yang penting, saya puas dan punya bahan cerita untuk menulis.
Menara yang ada dikanan-kiri Masjid Besar At Taqwa juga tinggi, ukurannya tergolong gede pula. Menambah keindahan dari masjid itu sendiri. Saya begitu kagum dibuatnya. Masjid kebanggan warga Kutowingun. Setelah selesai dan merasa puas memotret, saya pun langsung melanjutkan keliling Kitowinangun. Semoga lain waktu, bisa mampir dan singgah kemari lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar