Kepala ini benar-benar pening dan pusing. Mata kunang-kunang jika di depan komputer. Kadang tanpa disadari, badan goyah sendiri. Pertanda kayak orang mau pingsan. Ah, mungkin saya butuh hiburan. Saya butuh refeshing. Saya putuh udara luas. Saya butuh pemandangan bebas. Jenuh dan suntuk rasanya jika raga ini terkungkung dan terpenjara di kamar sempit dan pengap. Ya, benar-benar pengap karena sirkulasi udara sangatlah minim. Kalau orang tidak terbiasa, dijamin sudah mabuk duluan, bisa-bisa bisa mati ditempat. Ah, say ini bercandanya terlalu seriut samat.
Yang jelas saya butuh hiburan. Seharian edit-edit artikela lama, dan baru tahu jika ada judul yang sama. Wah kenapa bisa judulnya kembar. Maklum, karena artikel saya jumlahnya sudah dua ribuan lebih. Itu belum termasuk artikel draf yang sudah ratusan. Lucu juga ya, masak draf artikel bisa sebanyak itu. Ya, karena menulis itu tidaklah mudah. Walau photo-photo sudah disiapkan, saat merangkai cerita itulah yang kadang ada kendalanya. Belum lagi jika moodnya yang tiba-tiba hang.
Memang repotnya jadi blogger, jika sudah terlalu banyak artikel. Apalagi blogger yang sudah kawakan, tanpa disadari, ada saja artikel yang duplikat .Walau isi beda ,tapi yang menjadi masalah kenapa bisa judulnya sama persis? Dijamin, mesin google tidak akan senang melihatnya hehehe. Mau tidak mau, ya harus dan menyepatkan melihat-lihat artikel lama. Kalau dirasa perlu diedit ya diedit. Atau jika dirasa perlu dihapus ya dihapus.
Kembali ke topik judul, biar tidak terlalu kepanjangan. Saya kan kesukaannya photo-photo atau jepret-jepret. Sehari tidak melakukan kegiatan itu, rasanya ada yang kurang. Ibarat kata, makan ikan bakar tanpa jengkol muda, ada yang hambar. Walau sebenarnya saya juga masih bisa melakukan hoby itu di rumah. Misalkan barang pernak-pernik atau mainan kecil yang saya potret dari segala sudut dengan background tanaman hias. Tapi kali ini saya ingin memotret kejadian di luar rumah, kesibukan orang.
Ditempat saya, walau diberlakukan peraturan PSBB, tetap saja itu jalan-jalan raya ramai. Toko-toko buka sepereti biasanya, hanya bedanya tidak sampai larut malam. Nah, kini yang menjadi perhatian saya adalah kantor-kantor pegadaian. Ramai betul dengan orang-orang.
Bicara soal pegadaian, ditempat saya banyak lo. Tidak hanya Pegadaian milik pemerintah. Saya sendiri heran, kenapa jarak yang begitu dekat, bahkan tidak lebih dari seratus meter, berdiri atau ada pegadaian lagi. Apakah bisnis pegadaian punya prospek yang cerah?
Dan semenjak adanya kasus virus corona ini, pusat pegadaian senantiasa ramai. Saya pun terheran-heran, kenapa bisa seperti itu? Apakah ini akibat dari seretnya perputaran perekonomian? Atau ada faktor lain? Semisal karena baru saja di PHK. Jadi untuk memenuhi kehidupannya, sementara menggadaikan barang yang dimilikinya. Ah, kalau hati ini laku, saya juga ingin menggadaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar