Barusan saya kritik, bantuan beras Presiden yang jumlahnya sedikit. Eh kini turun lagi, beras bantuan Presiden dengan jumlah yang fantastik, banyak sekali. Wah pertanda, blog ini sungguh tenar dan tersohor. Alias banyak pembacanya. Kan malu, bantuan dari Presiden kok jumlahnya sangat sendulit, alias se-emprit. Apa kata dunia? Gengsi pastinya. Kali ini saya meliput lagi tentang kedatangan beras bantaun dari pemerintah pusat.
Saya sempat menghitungnya ada sembilan mobil yang mengangkut beras sembako, menggunakan jasa pengantar JNE. Saya sempat berbincang dengan petugas yang mengantarnya, katanya sembako ini bantuan dari JNE yang disumbangkan ke pemerintah demi mengatasi dampak dari virus atau wabah corona. Apakah informasi itu valid atau tidaknya, saya sendiri tidak bisa mengorak lebih dalam.
Oh iya, tadi sembilan mobil isi sembako dikirim langsung ke tiap RW (Rukun Warga). Soal isi sembako, setiap wilayah pastinya berbeda. Sesuai dengan dampak yang diakibatkan dari virus corona itu sendiri. Dan nantinya disalurkan lagi ke RT (Rukun Tetangga), dan setiap RT akan mendapatkan jumlah yang berbeda juga. Sesuai dengan kepadatan penduduk dan seberapa banyak warga yang membutuhkannya.
Saya sendiri, tidak sempat menghitung pasti jumlah sembako itu sendiri. Ya karena saking banyaknya. Dan jumlah packing yang berbeda pula. Ada yang dikemas dalam lima kiloan dan sua puluh kiloan. Sehingga saya sedikit kesulitan untuk mendapatkan data yang tepat. Walau sebenarnya sudah tanya, tetap saja lupa.
Hitungan kasarnya, jika setiap mobil truk berisi 123 pack lima kiloan dan 123 pack dua puluh kiloan. Dan dikalikan dengan sembilan mobil, sehingga setiap RW mendapatkan jatah beras bantuan Presiden kurang lebihnya sekitar 28 ribu kilogram. Wow, banyak sekali bukan. Walau belum tentu bisa menjangkau keseluruhan warga, ya paling tidak bantuan ini temoto (kelihatan mata), alias pantas gitulah.
Kualitas beras ini tergolong premium. Butiran berasnya utuh, tidak pecah dan warnanya juga agak putih bersih. Pokoknya menarik sekali deh. Beda dengan jatah beras raskin. Dan rasanya juga enak. Petugas dari perum Bulog juga sempat meyambangi. Menanyakan tentang kondisi dan kualitas beras yang disalurkannya. Acung jempol dengan kualitas beras ini.
Beruntung sekali saya bisa menyaksikan sampai selesai penyaluran ini. Bantuan yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat. Virus Corona yang sudah tiga bulan datang tanpa permisi, dan sekali datang sungguh merepotkan .Taruhannya antara hidup dan mati. Ekonomi jadi seret dan bahkan mandeg. Memukul segala sendi kehidupan. Bikin stres.
Kalau tidak berharap kepada pemerintah, kepada siapa lagi rakyat ini harus mengadu. Rasanya sudah sangat kepayahan dan keletihan rakyat ini. Apalagi informasi kapan virus ini akan enyah, belum ada kepastian juga. Semoga, pemerintah bisa menjamin perut rakyatnya kenyang. Sehingga tidak ada gejolak sosial. Indonesia tetap terjamin aman dan sentosa, tidak ada huru-hara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar