Saya sangat salut, perusahaan BUMN mau perduli dengan keadaan bangsa ini. Bangsa yang lagi keletihan menghadapi virus Corona yang menggila. Sangat gila dan ganas. Menggerogoti segala persendian tubuh negara. Khususnya sendi ekonomi. Semua elemen masyarakat, instansi dan sebagainya harus bekerjasama. Gotong royong, bahu-membahu. Saling membantu.
Virus Corona yang awalnya dari Wuhan, Cina. Entah mengapa bisa begitu cepatnya menyebar. Semua orang tidak akan mengira hal ini terjadi. Memang diluar praduga. Negara kelimpungan dengan terus bertambahnya pasien yang terjakit virus ini. Angka kematian yang disebabkan oleh virus ini, kini sudah menyampai seribu. Menyeramkan dan membuat kepanikan.
Akhirnya pemerintah mengeluarkan himbauan, agar masyarakat saat keluar rumah mengenakan masker. Jika melanggar, bisa kena denda atau hukuman. Terjadi kehebohan deh, harga masker melenjit. dan susah didapatkan. Terjadi penimbunan masker. Gila betul. Masker sampai ditimbun, kayak bahan sembako saja.
Bicara soal masker, saya pernah mendapatkan hadiah dari teman blogger. Model maskernya keren, terbuat dari bahan kain batik. Empat buah masker batik. Tapi dia tak mau diekspos, sehingga saya tak berani menampilkan bentuknya. Dan tak saya buatkan artikelnya. Alasannya, ya karena tak diijinkan. Takut dia tambah terkenal, kemungkinan!
Belum lama ini saya mendapatkan masker Bansos dari BUMN KBN Cakung. Kawasan Berikat Nusantara yang ada di Cakung, Sukupura, Jakarta Utara. Kawasan industri, kawasan yang terdiri dari banyak pabrik. Dulu industri garment yang terbanyak, kini separonya sudah dipergunakan untuk gudang kontainer.
Ada tiga buah masker bantuan dari BUMN KBN Cakung. Modelnya menarik dan nyaman saat dikenakan. Tidak bikin sesak nafas. Bahannya tidak terlalu tebal. Pokoknya mantap deh. Saya pun dengan senang hati menggunakannya. Saat keluar rumah selalu saya pakai, apalagi saat naik kendaraan. Tujuannya demi mencegah penularan virus Corona.
Tidak hanya masker. PT KBN (Presero) Cakung juga membagikan paket sembako yang berisi beras lima kilogram dan beberapa mi instan. Jumlah mi instan saya lupa, sekitar sepuluh buah kalau tidak salah ingat. Maklum, karena sebagian sudah dimasak. Terimakasih KBN Cakung, atas bantuanya. Semoga semakin sukses dan jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar