Saya itu suka kuliner bukan berarti banyak duit. Tapi karena sering dapat voucher dari lokal guide google. Lumayanlah nilai voucher, bisa naktir lima orang atau enam orang. Tak kalah pentingnya adalah saya bisa merasakan makan enak. Sesekali memanjakan lidah tak apalah ya, sambil mencari pemandangan luar. Biar ada pengalaman makan di luar itu seperti apa sensasinya. Sekaligus merefesh isi kepala. Syukur-syukur saya bisa menemukan ide usaha. Rencana sih, pengan buka usaha. Tapi masih bingung, terkendala modal dan ketrampilan pastinya.
Ditempat saya, usaha menu ayam ibarat seperti pertumbuhan jamur dimusim hujan. Seabrek dan jaraknya lumayan dekat. Tingkat persaingan harga lumayan ketat. Tidak hanya soal harga pastinya, tapi juga soal rasa. Mana yang rasanya enak dan harganya terjangkau, pastinya itulah yang akan menjadi pemenangnya. Dan ada yang tidak kalah pentingnya adalah pelayanan. Bagaimana cara penyajiannya. Hal ini termasuk kehigenisan makanannya.
Wah saya jadi ingat jaman dulu, kalau ingin makan ayam crispy atau chichen mau tidak mau ya harus ke mal besar. Antriannya lumayan panjang juga saat ingin membeli. Bahkan kadang harus rela giliran tempat duduk. Tapi kini, konsumen benar-benar dimanja. Tidak perlu pergi jauh-jauh, dalam jarak berapa meter dari rumahnya sudah ada stans menu ayam. Entah itu ayam geprek atau ayak crispy chichen dan sejenisnya.
Aduh saya kok jadi keingat juga saat diisengi pacar dulu. Ramai-ramai saya diajak paksa jalan-jalan ke mal Ramayana. Ada lima orang temannya yang diajak. Langsung masuk ke restoran menu ayam yang tersohor itu. Pacar juga langsung pesan. Badan saya keringat dingin, tanggal tua. Isi dompet sangat tipis. Aduh bagaimana ini bayarnya. Saya pun berbisik pada pacar saya, bilang kalau saya tak ada duit. Untungnya dia bawa duit banyak, jadi amanlah. Akhirnya yang bayar pacar saya. Sungguh pacar saya saat itu baik banget. Walau saya bokek, masih setia juga. Mungkin karena saya ganteng. GUBRAK!
Nah lo, ngomongnya kok jadi masa lalu. Ngomongon ayam kok jadi kesana-kemari. Ah saya jadi terlalu baper. Bawa Perasaan. Mungkin hati ini terlalu lembut, sehingga untuk melupakan kisah keromantisan terasa sulit. Melekat dalam ingatan selamanya. Aduh, jadi buyar kelanjutannya, gara-gara pengamen lewat. Malam-malam kok masih ada saja pengamen. Sudah jam sepuluh malam lo.
Kepokok inti masalah saja, biar tidak kepanjangan artikel ini. Pengalaman makan menu ayam di Klik Chicken. Awalnya saya mengenal Klik Chicken lewat aplikasi pesan makanan online. Saya ingin makan menu ayam, terus saya berselancar diaplikasi go food, mencari lokasi terdekat menu ayam. Nemu deh itu Klik Chicken yang jaraknya sangat dekat dengan peta lokasi kost saya. Yang berada di Jalan Tipar Cakung, Cakung Barat, Jakarta Timur dekat dengan gang Sepat atau gerbang Sedayu City. Kebetulan juga saya punya saldo di go pay. Daripada nganggur saldonya, saya manfaatkan buat jajan.
Semenjak itu saya ketagihan dengan menu klik chicken. Saya datang langsung ke stand/warungnya sekaligus untuk ngeyoutube. Penjaganya sangat baik, tidak keberatan untuk diambil videonya. Tu enaknya jadi blogger sekaligus merangkap jadi youtuber. Saya juga sempat berbincang-bincang ringan dengan penjaganya.
Oh iya Klick Chicken ini termasuk jenis wiralaba atau franchise. Yang saya sukai dari klik chiken adalah tetap menggunakan nama sama. Tidak boleh menggunakan nama tambahan dibelakangnya, atau dengan nama berbeda. Sehingga mutu dan rasa olahan ayamnya tetap terjaga. Bila ada yang ingin ikut bergabung atau ingin membuka usaha Klik Chicken silakan menghubungi kantor pusatnya yang berada di Jalan Bumi Pancoran Raya, Pancoran Mas, Depok. Nomor telephone +628971364335. Modalnya berkisar sembilan jutaan dengan mendapatkan fasilitas gerobak dan yang lainnya. Eits yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa subscribe!
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar