Main ke Mal Kalapa Gading itu sangat menyenangkan. Bikin nagih benar lo. Suasananya yang begitu nyaman, aman, sejuk dan sangat menawan. Mungkin ini adalah mal yang pertama ada di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara. Yang kini diikuti dengan kemunculan mal-mal baru. Tapi Mal Kelapa Gading tetap masih menjadi primadona. Entah sudah berapa kali saya sudah datang kemari, mungkin tidak terhitung. Biasanya kalau saya kemari, beli buku di Gramedia, atau sekedar kulineran atau nonton bioskop.
Tata ruangnya yang sangat apik banget. Tidak ada istilah berjubel-jubel. Udara pendinginnya yang sangat sejuk. Pokoknya sangat rapi banget deh. Artis papan atas biasanya juga senang belanja kemari. Kalau sudah kemari, artis tersohor akan menjadi kayak orang biasa. Susah untuk diceritakan deh. Makanya, bagi yang belum ke Mal Kelapa Gading, silakan datang. Bisa menjadi tempat wisata. Siapa tahu pihak pengelola Summericon Mal Kelapa Gading membacanya, terus saya diapat fee. Eleh, ternyata ada udang dibalik rempeyek!
Mau tidak mau, menjadi Blogger itu harus keluyuran. Eits, jangan dikira untuk mendapatkan photo-photo seperti ini itu gampang. Kalau tidak pandai-pandai memotret, bisa pulang tidak bawa hasilnya. Harus pandai-pandai memainkan trik jika ingin memotret. Akal bulus eh akal cerdiknya harus digunakan. Kadang mata kemana dan arah lensa kamera hape kemana. Kalau berterus terang memotret kayak wartawan, pastinya susah. Dan tak mungkin diijinkan. Apalagi tampang saya yang serba koloran dan jenggotan. Bisa-bisa dicurigai sebagai tetoris.
Ya seperti itulah, setiap profesi selalu ada rintangan dan halangan. Tidak semulus apa yang dibayangkan. Selama itu niatnya baik, dan tidak ingin mencemarkan nama baik orang tak perlu kawatir dan dipikirkan. Sepulangnya saya sempat di photo ojol, Ojek Online, yang mungkin dia mencurigai sikap dan gerak-gerik saya yang suka photo-photo dan merekam video Mal Kelapa Gading. Atau Ojol ini juga merangkap sebagai photographer juga, entahlah.
Emangnya ke Mal Kelapa Gading ngapain? Seperti apa yang saya utarakan di paragraf awal, demi mencari bahan berita. Kalau bahan berita menggunakan hasil jepretan sendirikan lebih memuaskan. Dan lebih menantang gitulah. Bisa saja, saya tak perlu repot-repot, main unduh dan menggunakan hasil jepretan orang lain. Tapi kayaknya kok kurang nendang.
Terus berita apa yang didapatkan? Ternyata kini untuk mengurus kartu hape XL yang hilang ada persyaratan baru. Tidak semudah dulu, kini harus menyertakan surat keterangan kehilangan dari kepolisian. Nah, bagi yang ingin mengurus atau minta ganti kartu SIM Card XL yang hilang, jangan lupa datang ke kantor polisi terdekat untuk minta surat keterangan kehilangan
Untuk lebih lengkapnya persayaratan mengurus kartu XL di Layanan Center Xplor:
- Membawa ID Asli (KTP, Passport)
- Membawa Surat kuasa jika diwakilkan, membawa ID asli dan materai 6 ribu
- Membawa SIM Card XL yang rusak maupun yang ingin di upgrade
- Nomor tidak aktif kurang dari 60 hari (Khusus Re-aktivasi SIM Card XL)
- Bagi yang hilang, sertakan surat keterangan kehilangan dari kepolisian
Nah seperti itulah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum Anda datang ke Kantor Layanan Center XPlor. Jangan lupa sebelum datang, lengkapi terlebih dahulu dari rumah, biar nanti saat ke kantor layanan center ditolak, alias disuruh balik lagi. Kan sayang, buang-buang waktu tanpa membawa hasil.
Kelebihan dari SIM Card XL adalah bisa mengaktivkan kembali nomor yang telah kadaluwarsa asal kurang dari dua bulan. Tidak seperti SIM Card berlambang merah, lewat masa tenggang tiga hari saja harus hanggus. Seandainya bisa diaktivkan, harus beralih ke Kartu Prabayar. Lagi musim pandemi begini, kadang sampai lupa kasih jatah makan kartu hape. Alias lupa beli pulsa. Lah mikirin jatah makan saja sudah kewalahan. Makanya, punya nomor hape itu tak perlu banyak-banyak, repot sendirikan?
Penulis : 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar