Apa kabar Shobat? Wah lama banget saya tidak aktif menulis. Ada rasa kangen, ingin mencurahkan segala unek-unek dan pengalaman. Tapi apa daya, laptop eror parah, tidak bisa dibetulin. Belum lagi komputer PC yang minta jajan. Sudah saya belikan keyboard dan mouse, eh kini giliran layar monitor yang jebluk, alias meledak. Terpaksa harus dibuang, untung masih ada yang bekas. Yang namanya monitor bekas, pasti ada cacatnya. Diujung layar, sudah buram. Ya ngeri-ngeri sedap, takut meledak lagi.
Jadi saya menulis ini dengan rasa kepaksaan, hehehe. Semoga saja, suatu saat bisa terbeli monitor baru. Ya kalau perlu sekalian bisa beli laptop anyar. Amin. Walau saya lama saya tak menulis, tapi saya masih aktif di channel youtube. Nah, itulah enaknya jika kerja di channel youtube, alat kerja cukup menggunakan hape. Alat temput lebih simple dan kerjanya bisa dimana saja. Tidak harus terpaku di meja.
Jangan Panik! Mata Anak Sering Berkedip-kedip, Ini Solusinya. Wah judul artikelnya sungguh boombastisnya. Pastinya selalu orang tua akan panik dan cemas. Mana ada jika anak sakit, selaku orang tua bisa tenang dan nyaman. Gelisah serba kepikiran pastinya. Takut dengan masa depan anak gimana gitu. Mata kan bagian penting.
Awal mata anak saya berkedip-kedip adalah, jika tidur suka dekat dengan kipas angin. Kepala sangat dekat dengan kipas angin. Selama dua minggu, nah semenjak itulah mata anak saya sering berkedip-kedip. Wow selaku orang tua cemas banget. Ada tetangga yang ngomong, "oh itu akibat terlalu sering main hape". Anak saya tidak begitu maniak main hape. Main game ya ala kadarnya saja, tidak sampai kecanduan.
Saya pun berinisiatif membawa anak saya ke Puskesmas. Dan bertemu dengan dokter mata yang sedang bertugas saat itu. Wow kini keren kan, puskesmas sudah ada dokter mata. Eh ternyata, bu dokter juga bingung karena mata anak saya nampak normal. Alias mata tidak merah. Dan saya pun akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit Islam Sukapura, Jakarta Utara yang mempunyai perlengkapan yang lebih lengkap.
Berbekal dengan surat rujukan dari Puskemas, keesokan harinya saya pun datang ke RSI Sukapura. Ya ampun, antrian pendaftarannya panjang. Ya ya, semua demi kesembuhan anak, apa pun rintangannya tetap harus dijalani. Hanya sekedar antrian ini, masih ringan. Biaya sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Ibarat kata, bermodal tenaga saja kok tidak mau. Dan kenapa harus sambat.
Singkat cerita, tibalah gilirannya untuk memasuki ruangan periksa mata. Anak saya diperiksa oleh petugas yang berjaga saat itu. Anak saya disuruh untuk menebak huruf dan angka yang ada di layar, pastinya anak saya menggunakan alat periksa kacamata. Dan alhamdulillah, anak saya bisa menebak dan membaca semuanya. Pertanda mata anak saya, aman. Terbebas dari kacamata.
Nah selanjutnya, anak saya diperiksa oleh dr mata, namanya dr Ajeng Gracia Patricia, Sp.M. Namanya brow, unik dan cantik sekali, secantik orangnya. Sumpah, emang cantik ini dokter mata. Duh iley, matanya juga cantik sekali, lentik dan bening. Kalau tidak ada larangan untuk memotret, pastinya sudah saya potret ini bu dokter.
Dah, dilanjut saja, hahaha. Mata anak saya diperiksa dengan alat laser. Saya hanya mengamati dari jarak dekat. Hasil analisis, mata anak saya juga dinyatakan normal. Tidak ada kelainan. Mendengar penjelasan seperti itu, hati saya selalu orang tua sangat gembira sekali. Bu dokter, untuk sementera menyimpulkan mata anak saya sering berkedip-kedip, kemungkinan karena lensa mata mengalami kekeringan. Dan bu dokter memberikan resep, yang berisi tetes mata.
Alhamdulillah. Akhirnya anak saya sembuh semenjak saya rutin memberikan tetes mata, sehari enam kali. Terimakasih ya Tuhan, terimakasih ya bu dokter. Hati saya riang gembira. Inti dari artikel ini adalah, cemas dan khawatir boleh. Tapi secukupnya saja. Sambil berikhtiar, berkonsultasi dengan ahlinya. Sehat selalu ya nak. Jadi anak yang tambah pintar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar