Hallo apa kabar pembaca setia? Pastinya sehat-sehatkan? Wah BBM naik pastinya semua orang akan sambat alias mengeluh ya? Pengeluaran semakin boros, sedangkan pendapatan tetap atau bahkan menurun. Usaha yang sepi pembeli, seperti saya yang kerja online ini, pendapatan turun drastis. Dolar dari google adsense, sepertinya tak bisa diharapkan lagi. Ya mau tidak mau harus punya kerja offline. Haaaa....kenapa saya jadi curhat ya? Aduh saya kok jadi malu sendiri.
Tak apa ya, yang penting hanya curhat omongan. Tak berbuat anarkis. Emang jadi pemimpin itu tak mudah. Setiap kebijakan yang diambil dan diputuskan selalu menimbulkan polemik dan pro kontra. Ada yang setuju dan ada yang menolak. Atau hanya bisa diam, tapi hatinya memberontak, ya mirip saya ini. Habis gimana lagi, mau ngocek-ngocek juga percuma. Tidak akan memberikan solusi, yang ada nanti mah mendatangkan penyakit. Yang rugi justri diri sendiri. Ah...ya sudahlah.
Mari kita cerita yang ringan-ringan saja. Emang mau cerita apa? Cerita pengalaman cabut gigi anak di Puskesmas Cilincing yang beralamat di Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Puskesmas ini dekat sekali dengan Kantor Kelurahan Sukapura. Yang membuat saya heran, kenapa tak dikasih nama Puskesmas Sukapura ya? Kenapa namanya Puskesmas Cilincing? Oh mungkin puskemas ini dalam wilayah atau wewenang Kecamatan kali ya?
Kalau saya sudah dua kali periksa gigi di Puskemas Cilincing ini. Pertama tambal gigi, dan akhirnya harus cabut gigi. Kenapa harus dicabut? Ya karena tambal gigi percuma saja, masih sering merasakan sakit gigi. Tambal gigi kan juga ada masanya, lama-lama tambalan itu aus juga, alias ya bolong lagi. Atas saran dari dokter gigi, gigi saya mau tidak mau harus dicabut karena jika ditambal ya percuma saja. Oh iya ya, aya kok lupa, kini Jakarta semakin hebat. Puskesmas sudah ada klinik gigi. Gratis pula. Mantap dah.
Hari senen kemarin, saya antar perisksa gigi ke Puskesmas dengan membawa surat rujukan dari sekolah. Saat itu sekolah tempat anak saya menempuh pendidikan, kedatangan petugas kesehatan. Entah dalam rangka apa, saya sendiri juga kurang mengerti. Intinya mah, petugas tersebut mengecek kesehatan dan penampilan siswa-siswa tempat anak saya sekolah. Eh kebetulan juga tu, saya meminta saran tentang kondisi gigi anak saya yang jumlahnya banyak. Alias giginya menumpuk-numpuk.
Dalam surat rujukan tersebut, ada keterangan untuk cabut gigi. Ya ya..berbekal surat rujukan tersebut saya datang ke Puskesmasa Cilincing. Saya datang jam delapan pagi, wah ternyata antriannya sudah panjang. Banyak pasien yang berobat. Ternyata kini, banyak masyarakat yang sadar dengan kesehatan. Jika sakit, langsung berobat ke Puskesmas. Gratis ini kok!
Eh eh, saat menunggu giliran, saya sampai ketiduran. Tiba gilirannya, saya kaget dong. Alias ada bingungnya. Saya masuk ke ruang Poli Periksa Gigi, masih dalam keadaan lemas. Mungkin ruh saya belum masuk seutuhnya ke raga saya. Kepala masih terasa kliyeng-kliyeng. Anak saya sudah tiduran di kursi perisa gigi.
Gusi anak saya disuntik bius, agar saat pencabutan gigi tidak terasa sakit. Setalah disuntik, selang beberapa menit, dicabut dah. Ada dua gigi yang cabut, saat pencabutan sepertinya juga mengalami kesulitan. Karena giginya sudah tumbuh besar, pastinya akar giginya juga kuat. Anak saya sedikit meringis kesakitan. Saya yang lihat saja sampai ngilu. Akhir cerita, gigi anak saya sudah selesai dicabut. Saya disuruh datang lagi dua mingguan atau sebulan, untuk mencabut gigi yang sebelahnya lagi. Ya paling tidak, setelah anak saya hilang traumanya.
Saya tergolong terlambat soal periksa gigi anak saya. Seharusnya sejak awal sebelum gigi mengguat, saya sudah cabut giginya. Kalau sampai terlambat, kan kasihan anak juga. Penampilan gigi jadi berantakan. Giginya bertumbuk tidak karuan. Itulah sekilas nasihat dari Dokter Gigi Puskemas Cilincing. Yang jelas, saya sudah lega, gigi anak saya sudah tercabut. Dan kini tampak tambah ganteng saat tersenyum. Pulang dari Puskesmas, saya mampir ke Mini market beli es krim sebagai hadiahnya.
waduh bisa sampai ketiduran gitu mas, untung saja tidak terlambat cabut giginya
BalasHapustetap semangat walo tanpa adsense ya mas, semoga sehat selalu anaknya
BalasHapusSelanjutnya, anak yg nganterin bapak
BalasHapusSaking gabutnya ampe ketiduran gitu ya om HAHAHAHA
BalasHapusGigiku juga numpuk2 ga karuan nih, pengen pake behel hihihi
Ngomong-ngomong soal kenaikan BBM,,,memang betul mas kenaikan BBM sekarang paking terasa efeknya...terutama efek emosi karena jengkel di setiap SPBU selalu ada antrian panjang wkwkwk
BalasHapus