email: djangkarubumi@yahoo.com

Senjata Mainan dari Bahan Bekas Peralon, Mulai Trend Lagi!

Mengeksekusi sebuah ide itulah yang sebenarnya lebih sulit. Memulai sebuah langkah, itulah yang yang paling berat. Karena dibutuhkan sebuah keberanian yang super kuat. Tak takut akan tantangan dan halangan, tak takut akan resikonya yang akan dihadapi. Soal untung maupun rugi, urusan nanti. Yang penting mulai berjalan dulu. Yang penting hajar dan sikat dulu.

Hahaha...betul sekali ya. D ikepala saya, banyak sekali ide-ide bisnis yang bermunculan. Mirip busa sabun mandi, menggelembung ke udara saling berebutan. Meletus satu, tumbuh seribu. Antar gelembung udara saling bersenggolan, adu kekuatan dan adu gede-gedean. Eh, kena tiupan angin sedikit saja, doooor. Buyar....!

Yayaya...itulah saya! Pengan banget punya usaha, tapi belum juga terwujud. Ada keraguan dan ada rasa ketakutan. Terlalu hitung soal gimana nanti hasilnya, apakah untung atau buntung. Apakah bisa bertahan lama atau hanya sekedap saja. Apakah banyak saingan atau tidak. Ah terlalu, metematikatis, terlalu banyak rumus. Ya akhirnya mbulet, berjalan ditempat tak ada yang bergerak.

Senjata Mainan Dari Peralon

Pelor Senjata Mainan Dari Peralon

Nah, maka kadang saya itu kagum sama orang yang punya usaha, walau nampaknya remah-temeh. Tapi saya kagum dengan tekat dan keberaniannya dalam berbisnis. Kali ini yang saya jumpai adalah abang-abang penjual mainan dari bahan bekas pipa peralon. Sungguh kreatif sekali. Barang yang tak berguna, tapi di tangan abang ini, bisa menjadi benda yang menarik. Sebuah maian senjata yang digandrungi anak-anak. Mantap betul bukan?

Ya mainan ini mungkin hanya musiman. Tapi sekali laku terjual, lumayan sekali keuntungannya. Harga jualnya juga terjangkau bagi anak-anak, khususnya anak-anak Sekolah Dasar. Tak begitu menguras uang kantong jajan mereka. Darimana bahan-bahan abang penjual mainan senjata peralon ini? Biasanya dari pengempul bahan rongsokan atau bahan bekas.

Ganggang Pelontar

Peralatan yang digunakannya juga sangat sederhana, pisau karter dan lem power glu. Selebihnya pernak-pernih semacam stiker guna menghias, agar tampil lebih cantik dan menarik. Mungkin yang sedikit sulit adalah bahan untuk pelornya saja. Dari bahan bekas sandal produksi pabrik, yang nanti dicetak selanjutnya dipotong-potong. Ada alat khusus, kata abang penjualnya.

Saya tak sempat mengoreksi informasi lebih dalam lagi. Ya dikarenakan itu adalah sebuah rahasia, hehehe. Maka jangan heran, jika bisnis usaha jualan mainan dari bahan bekas peralon tak banyak saingannya. Sebenarnya saya sendiri penasaran dengan wujud dari alat cetak untuk membuat bahan pelornya tersebut. Tapi ya sudahlah!

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top