Tak terasa, sebentar lagi liburan sekolah. Aseknya jalan-jalan wisata, ah keadaan ekonomi yang belum membaik, alangkah baiknya mencari tempat wisata yang murah-meriah. Tidak hanya sekedar murah pastinya, tapi punya nilai edukasi buat anak-anak. Wisata kemana itu? Wisata ke Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Jakarta, Indonesia. Emang disana ada apa saja? Wow pertanyaan yang menarik. Kalau saya jabarkan, pastinya tidak akan cukup. Ah, banyak alasan!
Saya sudah beberapa kali ke Kawasan Kota Tua, Jakarta. Sampai lupa jumlahnya, ya karena saking serignya ke sana. Emang tidak ada bosannya? Wow, jika anda ke Kawasan Kota Tua, tak akan ada bosannya. Selalu ingin sering kesana. Tempat yang asek buat berphoto ria, atau berselfie. Gedung-gedung dengan gaya kolonial Belanda masih terawat dengan baik. Gedung-gedung dengan arsitek yang unik.
Harga tiket masuk berapa? Wah ini pertanyaan yang terlalu terburu-buru. Saya belum bercerita panjang, sudah ditanya tentang HTM (Harga Tiket Masuk). Nih, saya kasih tahu, harga tiket masuk, hanya berlaku jika anda memasuki gedung utama, Gedung Museum Fatahillah dan gedung museum lainnya, semisal gedung wayang kulit. Jika anda hanya berjalan-jalan di area Kawasan Kota Tua, gratis tis tis. Nah di area Kawasan Kota Tua ini, anda bisa menyewa sepeda, atau berphoto bareng dengan artis dadakan. Artis manusia batu atau artis nona-nona ala Belanda. Berapa tarifnya jika sewa sepeda, sekitar 15 ribu per 30 menit. Dan untuk selfie dengan artis dadakan, seikhlasnya. Tidak ada tarif khusus.
Untuk tiket masuk ke gedung utama Museum Fahillah kenapa tak disebutkan? Hahaha,.. saya kok sampai lupa ya. Ok lah kalau begitu, akan saya terangkan sepintas saja ya. Jam operasional untuk masuk ke Museum Fatahillah yaitu jam 09.00-15.00 WIB, hari Selasa-Minggu. Harga Tiket Masuk untuk orang dewasa Rp 5000,- dan anak anak Rp 3000,-. Hari Senin libur. Ada apa di dalam musemum Fatahillah? Wah pertanyaan yang makin mendalam nih. Saya sendiri tak bisa menyebutkan secara terperinci. Intinya mah di dalam gedung Museum Fatahillah tersimpan benda-benda sejarah. Ada patung, ada photo jaman dulu, diorama dan sebagainya.
Ada yang menarik di halaman gedung Museum Fatahillah. Yaitu meriam. Tapi meriam yang paling unik adalah meriam si Jagur yang dipagar. Kenapa meriam ini dipagar tralis? Untuk menghindari dari tangan-tangan usil dan jahil. Konon cerita turun-menurun lewat lisan. Bagi yang mandul, dan ingin menghendaki punya keturunan. Dengan mengusap-usap tangan si merian Jagur ini, bisa terkabul doanya, yaitu segera punya momongan.
Hahaha...kadang aneh dan cerita yang lucu ya? Tapi memang kenyataannya seperti itu. Banyak orang dihari tertentu ingin mengusap-usap tangan si meriam Jagur ini. Yang namanya mitos ya? Boleh dipercaya, ya boleh tidak. Yang jelas, meriam si Jagur memang unik dan menarik. Entah kenapa meriam bentuknya seperti itu. Dulu, kayaknya dibawah meriam ada plakat yang berisi prasasti, tapi entah kenapa, sekarang kok plakat tersebut sudah tak ada.
Bagi yang suka photographer, pastinya sangat senang sekali. Anda akan terasa dibawa ke era kolonial Belanda. Dijamin, hasil photonya akan indah, alias cakep banget. Bangunan yang kokoh dan megah. Area yang luas, sehingga leluasa mengambil sudut pandang dari segi manapun. Bagi yang mau photo prawedding juga ok punya. Saya sering menjumpai pasangan kekasih yang berphoto buat pajangan saat pernikahan nanti.
Jika anda kehausan atau kalaparan tak perlu kawatir. Karena disana juga ada kantin, cafe dan warung. Minimarket juga ada lo, kalau tidak salah Indomart. Kalau saya, saat kesana beli minuman di kantin yang berada di gedung utama, Museum Fatahillah. Beli minuman sambil ngadem, hahaha. Maklum cuaca Jakarta kan selalu panas menyengat. Semakin siang, semakin menggosongkan kulit.
Jika anda tak mau capek jalan kaki saat keliling Kawasan Kota Tua, anda bisa menyewa sepeda ontel. Sepeda ini warnanya aneka warna-warni, kelihatan sepeda jaman kuno. Saat saya masih sekolah, saya pakai sepeda model begini. Berapa harga sewa sepeda? Seperti yang saya singgung diatas, harga sewa sepeda berkisar 15 ribuan, itu belum termasuk topi. Ah ada sewa topi juga? Iya, topi ala abang none Belanda. Anda akan terasa menjadi orang Belanda saat mengenakannya.
Waktu saya main ke Kawasan Kota Tua Jakarta, menggunakan transportasi roda dua, alias motor. Tahu sendirikan, Jakarta itu sering berubah dan bebenah. Jika sebulan tak keliling Jakarta, pasti akan pangling. Saya pun mengalami hal serupa, saat kesana, saya kebingungan mencari tempat parkir motor. Sampai dua kali saya keliling Kawasan Kota Tua untuk mencari tempat parkir. Ternyata tempat parkirnya sudah pindah. Berapa biaya parkir motor? 10 ribu rupiah. Paling enak, jika wisata ke Kawasan Kota Tua menggunakan transportasi umum.
Hampir dua tahun yg lalu saya ke kota tua..berfoto ria...memang cakep ya..masih tertata..dulu sempat makan di salah satu kafenya..lupa namanya..aah kota tua memang penuh kenangan
BalasHapuspengin banget ke kota tua, dan penasaran bangt sama cafe batavia. vibes di sana seperti di luar negeri. ramah pejalan kaki
BalasHapusSaya selalu merekomendasikan kota tua ke teman teman yang baru main ke Jakarta. Terakhir ke Kota Tua, saya memanfaatkan Trans Jakarta dan memang kawasan ini selalu berbenah dan kerap bikin pangling jika lama tak main ke sana. Sekarang mungkin kalau ke sana saya akan lebih pangling lagi, sudah lama gak main ke Kota Tua soalnya. Thanks infonya Om
BalasHapusYa ampun mas, aku udh belasan tahun di jakarta, tapi sampe skr blm pernah ke kota tua 🤣🤣🤣. Lewat doang pernah, tapi yg beneran turun utk lihat2 apalagi masuk museum, jgn tanya lah 😅😅.
BalasHapusTapi parkirnya lumayan juga yaa.. memang tempat wisata sih, jadi mahal 😄