Festival Kampung Sukapura diadakan pada hari Minggu, tanggal 18 Juni 2023 di Jalan Terusan Kelapa Hibryda atau yang lebih terkenalnya dengan Jalan Baru, jalan penghubung Sukapura dengan Kelapa Gading. Festival ini dalam rangka memeriahkan hari jadi, HUT DKI Jakarta. Acara yang sudah lama ya, dan baru keekspos. Ya, maklumlah, karena kesibukan yang begitu padat, sampai menulis berita saja bisa tertunda. Begitulah nasib penulis online yang tak sepenuhnya bisa menekuni. Belum bisa totalitas.
Festival Kampung Betawi juga dimeriahkan dengan Karnaval Batik Betawi yang diikut 12 peserta perwakilan Rukun Warga (RW). Saya salut dengan peserta yang begitu antusias dan kreatif, penuh semangat. Walau jiwa tua, tapis semangat muda, hehehe. Hanya sayang ya, peserta anak muda kok tidak dilibatkan, semisal anggota Karang Taruna atau apa gitu lah. Seandainya diajak ikut perpartisispasi, pasti lebih meriah. Tahu sendirikan, anak muda super inovatif.
Petinggi penting Kelurahan Sukapura turut hadir, tidak hanya itu saja, pejabat Kecamatan Cilincing, pejabat perwakilan Walikota Jakarta Udara juga menyempatkan untuk datang. Tamu kehormatan dari DPRD Jakarta juga menyaksikan Festival Kampung Sukapura ini. Acara yang kelihatan sederhana, tapi super meriah. Festival Kampung Sukapura, baru pertama kali diadakan. Bisa dikatakan. acara yang mendadak.
Jalan Terusan Kelapa Hibryda setiap hari Minggu pagi biasa digunakan untuk jogging warga Sukapura. Ada yang main badminton, lari-lari kecil, naik kuda delman atau hanya sekedar nongkrong ngopi. Pokoknya setiap saban Minggu pagi selalu ramai. Anak muda maupun orang tua tumpah-ruah bergembira di Jalan Terusan Kelapa Hibryda. Kayak mirip Car Free Day Jakarta gitu dah.
Karena saya itu hobynya photo-photo, kebetulan baget dengan adanya acara Festival Kampung Sukapura dan Karnaval Batik Betawi Sukapura ini. Maka jangan heran, jika artikel ini penuh dengan hiasan photo. Ya sebagai bahan dokumentasi, sayang kan jika dibuang. Siapa tahu, nanti ada yang membutuhkan. Sebagai bahan kenang-kenangan.
Untuk memotret ini mungkin sedikit mengalami kesulitan ya. Karena saya bukan termasuk tamu undangan atau panitia pemotretan hahaha. Apalagi saat saya datang pakai celana kolor plus sandal jepit beda ukuran. Penampilan sebagai seorang penulis online plus photographer kurang meyakinkan, hahaha. Sehingga wajar jika saya kena omelan atau kena semprit disuruh untuk minggir atau menyingkir. Keinginan untuk memotret tamu VIP ada seh, tapi ya itu...., saya tak percaya diri.
Tapi hampir semua peserta pawai dan peserta stand kulineran ramah kok. Tidak ada kendala saat saya memotretnya. Semuanya murah senyum. Stand kulineran ada berapa? Wah saya tak sempat menghitungnya, yang jelas lumayan banyak. Aneka kulineran khas betawi hampir ada semuanya. Hanya dodol betawi yang tak ada, dan itu pun saya tahu saat panitia mengatakannya. Kerak Telor Betawi? Wah kalau itu jelas ada dong. Penjualnya ramah dan kocak. Sempat melantunkan puisi, tapi saya lupa baitsnya.
Semoga lain waktu dibuatkan ID Card ya bagi siapa yang ingin meliput acara seperti ini. Sehingga sesama peliput bisa saling mengenal dan bisa saling bergantian saat ingin mengabadikan moment atau festival budaya seperti ini. Kehadiran peliput berita sangat dibutuhkan. Sehingga Festival Kampung Sukapura dan Karnaval Batik Betawi bisa dikenal lebih banyak orang. Apalagi, acara seperti ini dihadiri orang-orang penting. Ah, saya terlalu berharap lebih hahaha.....
Saya juga sempat menyimak sambutan dari panitia acara Festival Kampung Sukapura. Oh iya, sebelum acara sambutan, diadakan acara perlombaan yel-yel dan karnaval batik betawi. Seperti yang saya singgung diatas, ada 12 peserta karnaval batik betawi. Dua belas peserta itu mewakili Rukun Warga (RW) yang ada di Sukapura. Juri batiknya adalah Pak Lurah Sukapura yang disaksikan Abang None Jakarta. Siapa pemenang lomba Karnaval Batik Betawi Sukapura? Wah pertanyaan yang menarik, jawabannya saya tidak tahu. Karena saya tidak menyaksikan acara ini sampai selesai. Keburu pulang.
Saya sendiri juga tak sempat memotret semua peserta karnaval. Sangat disayangkan ya? Karena acara ini juga terlalu singkat. Untuk memotret juga saling berebut. Belum lagi jarak karnaval juga hanya beberapa meter dari panggung utama. Maka saya mencari moment yang lainnya saja, hehehe. Memotret yang bening-bening.
Saking terburu-burunya, saya juga lupa berkulineran hahaha. Ah banyak alasan, bilang saja tak bawa duit, alias bokek. Nah itu maksud saya, saya kok lupa bawa uang kertas. Ah sombong amat. Pengen jajan, tapi tak kesampaian. Acara Festival Kampung Sukapura ini lebih didominan dengan adanya tenda-tenda jajanan atau makanan. Datang ke acara samacam ini kok tak jajan, ya percuma. Yang namanya lupa ya?
Apa yang kurang dari Festival Kampung Sukapura ini? Pertunjukan seni Ondel-Ondel Betawi tak ada. Ada ondel-ondel tapi sayang hanya dipajang dipanggung utama, tidak joget. Wah seandainya kemarin itu ada area khusus buat Ondel-ondel Betawi lengkap dengan pemain musiknya, pasti lebih semarak. Penonton dijamin terhibur (ini pengalaman saya saat meliput acara festival di Kota Tua, Monas dan tempat lainnya). Ya harap maklum, ini kan Festival Kampung Sukapura yang pertama. Semoga tahun depan lebih ok lagi. Hidup Sukapura!
kalau acara festival atau karnaval macam ini itu mesti tahu urutan acara. Jadi kita bisa tahu apa yang akan diambil sebagai bahan untuk tulisan atau foto. Liputan macam gini memang seru mas. Kadang kita mesti siap agar tidak ketinggalan momen-momen penting dalam acara tersebut.
BalasHapusTulisan yang bagus mas :D
tahu tamu undangan juga , jadi lebih runut ceritanya ya
HapusAda nama kampung Sukapura ya ternyata di Betawi...sy kira hanya di Jabar aja...acara kyk gini menarik emang menyajikan budaya khas daerah, apalagi kalo ada kulineran,tambah mantab...seru tapi foto"nya
BalasHapusWah, meriah sekali karnavalnya, jadi pengen nonton ke Sukapura, sayang acaranya sudah berakhir ya Hu... Kira-kira kaan ya akan ada lagi karnaval semacam ini?
BalasHapusTangkapan fotonya bagus sekali. Warna-warna yang disajikan juga sangat beragam makanya lihat fotonya rasanya hidup sekali mas. Semoga bisa ikut menyaksikan karnaval seperti ini dari dekat seperti mas.
BalasHapusOh tydaaccc!! Kenapa gak kulineran. Kalo aku di sana pasti kuliner utama baru deh menikmati pertunjukannya dan acara2nya hihii
BalasHapusWahh seru ya sekelas festival yang diselenggarakan kampung tergolong cukup rame.
BalasHapusOhiya mas, mungkin bisa membuat ID card mandiri, jadi kalau ada liputan pakai ID sendiri biar terlihat sudah 'resmi' wkwk
Rame ya kalo ada festival.
BalasHapusHUT Jakarta itu tanggal 22 Juni ya, jadinya pas bulan Juni pasti Jakarta rame, banyak yang bikin Festival.
Kira kira kapan ya aku bisa lihat langsung festival Sukapura.
Luar biasa merah. Gak perlu jajan, ananda. Yang penting hobi jepret2 tersalur. He he ...
BalasHapusHidup Sukapura! Ceweknya geulis2 pisan yak yg dipoto...
BalasHapusya saya kalau ngliat festival begini rasanya pengen ikutan pake kebaya encim dan sebagai tim hore hore atau meramaikan hehe
BalasHapus