Awal-awalnya memang banyak menuai pro dan kontra. Ada yang menyambut dengan gembira, ada yang bersedih, alias menolak. Sedihnya kenapa? Sediihnya ya itu harus beradaptasi dengan hal baru. Sudah terbiasa dengan kompor minyak tanah, harus beralih dengan kompor gas. Ada perasaan was-was. Takut meledak. Jadi jangan heran, jika saat itu banyak terjadi kebakaran akibat kebocoran tabung gas. Semua karena masyarakat belum terbiasa.
Nah akhirnya banyak orang yang berbondong-bondong menjual kompor dan tabung gas pemberian pemerintah. Ada yang menjualnya dengan harga 50 ribu rupiah. Bahkan ada yang memberikan dengan percuma. Mungkin daripada di rumah memenuhi tempat, lebih baik dikasihkan ketetangga. Saya punya teman, masih ngotot dan fanatik dengan kompor minyak tanah. Harga minyak tanah saat itu satu liternya 15 ribuan rupiah. Saya dibuatnya keheren-herenan, kok bisa kolot seperti itu ya.
Kini harga tabung gas 3 kg naik drastis. Saat itu harga tabung gas 3kg masih berkisar dibawah 100 ribu, kini bisa mencapai 200 ribu rupiah. Dan harga tersebut akan terus naik dengan seiring gas subsidi 3 kg akan dibatasi. Hahaha...tabung gas 3 kg menjadi barang mahal, jadi jangan heran jika pencurian tabung gas di warung-warung meningkat. Karena laku atau cepat terjual. Saya pun pernah mengalami kehilangan tabung gas 3kg karena keteledoran. Bagaimana, anda pernah mengalami kehilangan tabung gas 3 kg juga?
Semua hal pasti membutuhkan kebiasaan. Kalau sudah terbiasa, akan merasakan manfaat dan praktisnya menggunakan kompor gas. Perabotan tak mudah kusam, masak lebih cepat, hemat waktu pastinya. Tak kalah menarikanya adalah lebih hemat biaya, jika dibandingkan menggunakan kompor minyak tanah. Ya ya ya, semua butuh kebiasaan dan pengalaman pastinya. Pengalaman ini yang mahal, kadang harus mengalami kebakaran. Tapi jangan kapok dan trauma, terus bertanya dan minta bantuan sama yang lebih paham.
Kepanikan warga akan ketakutan menggunakan kompor gas, dimanfaatkan orang tertentu dengan menjual regulator yang konon katanya regulator keluaran resmi dari Pertamina. Penjual regilator ini keliling kerumah warga, sedikit memaksa ingin masuk ke dapur dengan alasan apakah sudah menggunakan regulator standar Pertamina. Tahu sendirikan, warga Indonesia itu punya perasaan sungkan terlalu tinggi lebih tepatnya selalu berprasangka baik. Menyambut tamu dengan tangan terbuka. Tidak berani menolak.
Yang namanya orang sudah takut, kok ditakut-takuti ya semakin takut. Akhirnya dengan bujuk rayuannya dan kata-kata manisnya. Sales ini biasaya berjumlah empat orang, kayak sudah terkepung musuh kanan-kiri. Akhirnya banyak pula yang membeli regulator tersebut. Harga regulator yang ditawarkan saat itu 400 ribuan rupiah. Lumayan tinggi, jika dibandingkan dengan harga regulator gas yang saya pakai, yang berkisar 50 ribuan rupiah.
Kalau saya tak kebal rayuan hahaha. Karena saya penjual gas. Ya sedikit lebih punya pengalaman. Ih Sombong amat! Tak apalah dikata sombong. Sesekali manusia itu harus sombong, ya menggembirakan diri sendiri. Menyenangkan diri sendiri itu perlu. Kalau nunggu dipuji orang lain, belum tentu terjadi. Dah ah, sak karepmu! Tapi itu gimana selanjutnya tentang regulator kompor gas? Ngoceh tidak jelas, sampai keluar dari inti permasalahan.
Seperti yang saya singgung diatas, bahwa saya juga jualan gas 3kg. Niat awal menjual gas 3kg tidak sekedar mencari keuntungan, tapi juga ingin memberikan edukasi cara pemasangan gas 3kg yang baik dan benar. Jika terjadi permasalahan, semisal regulator sudah terpasang, tapi kompor tidak mau menyala. Nah, saya memberikan akibat-akibat dari permasalahan tersebut. Bisa disebabkan karena regulatornya. Ujung regulator tersumbat jarum pengamannya. Jarum pengaman menutupi lubang tergulator. Caranya mengatasi bagaimana? Kepala regulator dipukul-pukul halus, jika tidak bisa ya terpaksa regulator dilepas dari selang, selanjutnya ditusuk pakai jarum atau peniti. Nah itulah kekurangan dari regulator yang ada jarum pengamannya. Jika terlalu lama abis gas, atau terlalu lama melepas regulator dari tabung gas, biasaya susah menyala. Harus pakai drama!
Merk regulator apa yang disarankan jika ada warga yang ingin mengganti regulator gas? Wah ini pertanyaan yang sedikit menjebak. Tapi dalam hal ini saya tidak mempromosikan produk tertentu ya. Kalau soal regulator, sebenarnya sesuai budget ya? Kalau pengen yang super bagus, pasti harga juga mahal. Walau harga mahal tidak menjamin kualitas regulator, seperti yang saya ceritakan diatas. Kalau saya lebih mengarahkan (bukan menyarankan ya), untuk memilih regulator merk WINN GAS.
Regulator WINN GAS ini diproduksi oleh PT WINN Appliance. Sudah cukup lama berproduksi mungkin berbarengan dengan pengalihan dari bahan bakar minyak tanah ke gas. Regulator WINN GAS yang beredar dipasaran ada yang ukuran gedhe (besar) dan ada yang ukuran kecil. Pilih yang ukuran gedhe atau standar saya ya? Karena lebih awet. Kalau ukuran yang kecil, biasanya lebih mudah somplak, kendor. Harga regulator WINN GAS ukuran standar untuk saat ini berkisar 80 ribuan rupiah.
makasih referensinya..
BalasHapuskalau saya masih agak keder nih masang gas sendiri..soalnya takut ga klep gitu masangnya. Jadi selama ini selalu dipasangin. Pernah nonton yutub tutorial pasang pipa gas, itu cukup membantu sih
Saya udh lumayan lama pake kompor gas ,udh dari th duaribu duapuluhan kayaknya tapi yg tabung 12 kg agak ngeri"soalnya gede,jadi terpaksa selalu suami yg pasang,sempet punya kompor listrik tapi ga kepake soalnya wattnya gede,memang harus bener"cari selang atau regulator yg bagus nih,kadang suka kawatir juga,tapi Alhamdulillah aman dan praktis ya
BalasHapusWah, bener banget mas. Kemarin kejadian disini hari Kamis pas libur, warung kopi tetangga tabung gas nya hilang tiga. Bisa kemalingan karena tidurnya di rumahnya sendiri yang agak jauh dari warungnya.
BalasHapusDisini harga gas tadinya 22k, sekarang naik jadi 25k.😂
Kalau jual tabung gas, memang sebaiknya juga menjual barang penunjang untuk kompor gas. Biasanya para pelanggan bakal membutuhkan barang tersebut. regulator jadi barang yang tidak terpisahkan dari kompor gas.
BalasHapusdulu ibuku beli regulator dengan harga cukup mahal dibandingka regulator lainnya, tapi secara kualitas memang lebih awet dan aman.
Alhamdulillah bs masang tabung gas sendiri meski kadang lama masangnya. kadang g segera hidup setelah dipasang.
BalasHapusEmakku dh lama pake kompor gas. Dan skrang apa² malah milih pake gas. Jadi mager mau pake tungku kayu kwkwkw
BalasHapusIya bener, regulator yg pake jarum emang riskan. Tp membantu sh karena jd tau kan gasnya tinggal sberapa.
Btw apa hanya aku yg gak bsa pasang gas ini mah kwkwkw
Saya juga hampir terjebak dengan tawaran sales yang katanya dari pertamina. Saya menolak, karena reulator saya masih layak pakai. Dibeli sekalian kompornya bekas, punya orang dari Malaysia (TKI).
BalasHapusKeren artikelnya bermanfaat
BalasHapus