email: djangkarubumi@yahoo.com

Sepeda Anak Roda Tiga Mori 702 Lagi Viral, Idaman Keluarga!

Kata guru saya, "Hidup ini tempatnya masalah, kagak ada yang namanya hidup tentram damai. Pasti ada hal-hal yang tak terduga, diluar kehendak kita. Ideal itu tak akan ditemukan. Ada rasa kecewa itu pasti". Memang betul adanya, selama hidup, pasti akan ada hal-hal yang membuat gelisah, marah, sedih yang lebih parah lagi sampai putus asa. Hidup akan nyaman, jika punya senderan, semisal punya orang tua yang kaya. Saldo ATM tipis, takkan gelisah, karena tinggal minta jatah sama orang tua, hahaha. Itu baru tentram dan damai.

Jika sudah menikah, akan muncul masalah baru. Kagak punya momongan, pastinya resah. Punya momongan juga gelisah. Kagak punya anak dan punya anak, menjadi masalah. Enggak punya anak, jadi omongan orang. Dikiranya ini dan itu, mendahulukan karier, lebih suka menumpuk harta. Jika punya anak, akan ada hal baru yang harus dipersiapkan. Beli ini dan itu, kasih makan yang layak. Kasih pendidikan setinggi mungkin dan seterusnya. Ya kalau diberikan duit yang berlimpah, jika pas diposisi bawah. Pecahlah kepala, hahaha.

Ya itulah romantika kehidupan, kata bang Roma. Harus bisa bersyukur, sabar dan terus berusaha atau berikhtiar. Selalu bisa menikmati setiap detik kehidupan, dalam kondisi apapun. Manusia kan hanya disuruh berikhtiar, soal hasil ya serahkan kepada Yang Maha Kuasa, Tuhan. Soal kaya dan miskin itu kan sekedar nasib. Nah nasib itu tak ada yang tahu, orang akan bisa menebaknya jika ajal sudah sampai. Ah, saya bisanya ngomong doang. Ngomongannya nyelekit hahaha. Ssttt..., jangan baper!

Kelahiran anak, harus selalu disambut gembira. Tidak boleh manyun dan was-was. Tidak boleh kawatir soal rezeki. Karena, setiap manusia akan membawa rezekinya masing-masing. Rasa was-was itu bisikan setan dan setan yang berwujud manusia. Nah setan yang berwujud manusia ini yang sulit dilawan. Kalau tidak kuat iman, akan terbawa arus juga. Seperti apa bisikan rasa was-was dari setan yang berwujud manusia? "Tahun ini adalah masa sulit ekonomi akibat wabah pandemi, cari duit sulit, cari makan susah, masa depan yang suram, tambah anak akan mempersulit diri".

Hahaha, saya kok jadi ngaco. Ngomongannya tak jelas. Ets jangan dibawa hati. Obrolan saya tak ada benarnya, bisa dikatakan nol besar kebenarannya. Jangan terlalu dipikirkan. Anggap saja angin lalu, masuk telinga kiri, keluar telinga kanan dan sebaliknya, masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Pokoknya jangan sampai ada yang mengendap di otak. Kalau ada yang singgah di pikiran, bisa bahaya, bisa tak tidur nyenyak. Mimpi jadi tak indah.  Yang ada nanti inginnya ngamuk dan ngamuk.



Orang tua yang normal, pastinya ingin terbaik buat anaknya. Ingat, orang tua yang normal dan waras. Kan ada orang tua yang gimana gitu, sama anaknya pelitnya kayak ampun. Anak dianggap problem, takut rezekinya berkurang, akibat dimakan anaknya. Anak selalu menjadi lampias amarah. Anak dibentak-bentak. Anak dilantarkan. Orang tua yang tak ingat, jika suatu saat mereka renta, yang nolong dan merawat adalah anaknya. Ah, masak ada orang tua yang tak waras. Saya kok tak percaya!

Nah lo, sudah beberapa paragraf, tetap juga belum pada inti yang dibicarakan. Nah, iya juga ya, saya mau ngomong tentang sepeda anak roda tinga mori 702, sepeda yang lagi viral itu lo. Tapi kok jadi kagak jelas kata pembukanya. Harap dimaklumi, isi kepala dan isi hati lagi tak singkron. Kadang mau ngomong apa, eh yang di pikiran apa, yanga ada di hati juga apa. Jadi semuanya serba apa, hahaha.

Sepeda anak roda tiga mori ini harganya lumayan terjangaku. Harga berkisar 250 ribuan rupiah. Bisa dibilang murah gitulah. Kualitasnya juga terjamin. Anak juga demen, karena modelnya yang apik, sepintas mirip model motor vespa. Soal warna juga banyak variannya. Belinya dimana? Toko online juga bisa. Mungkin harganya bisa lebih murah lagi. Gimana, tertarik pengen beli?

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top