Beda halnya jika sudah dewasa atau semakin menua. Ternyata kehidupan ini sangatlah kompleks. Permasalahan datang silih berganti. Banyak tanggungan yang harus menjadi bebannya. Tanggungan bayar biaya sekolah, bayar bulanan, bayar cicilan rumah atau kendaraan, tanggugnan traktir sang pacar dan sebagainya. Kalau saya sebutkan satu persatu, nanti dikiranya tukang ngeluh, hahaha.
Dalam pergaulan, pasti ada hal yang namanya gesekan. Semisal, salah paham, salah omong atau salah dalam bertingkah laku. Manusia kan tempatnya salah, tidak ada yang sempurna. Walau pun sudah berhati-hati, tetap saja akan melakukan kecerobohan. Keapesan itu selalu ada. Nah hal seperti itu yang kadang menjadi beban pikiran. "Kenapa tadi tak begini ya, seandainya begini pastinya tidak akan tejadi begitu", otak mulai berontak. Akhirnya sulit tidur, stamina badan jadi menurun.
Weleh-weleh, kata pembuka saya jadi kejauhan dari tema yang akan diperbincangakn. Saya memang begitu ya, tak bisa focus. Harap dimaklumi saja, saya nulis ini juga sambil nonton film. Sesekali menatap televisi. "Emang sambil nonton apa seh?". "Nonton film Kiko MNCTV". Sudah dewasa, saya masih suka nonton film kartun. Ya semua demi hiburan. Saya kurang begitu suka dengan sinetron, alur ceritanya terlalu alay.
Ah tambah ngalur-ngidul saja saya ini mah. Saya pengen berbagi pengalaman tentang sepeda anak roda tiga. Belum lama ini kan saya beli sepeda anak merk Family Premium dengan harga kisaran 650 ribu rupiah. Dari merknya saja, tak asing bagi saya, apalagi dengan tambahan kata Premium. Wow jadi lebih menarik. Sebuah merk yang OK punya nih. Pastinya dengan harapan, berkualitas juga. Kalau dari model, juga simple dan cantik. Elegan gitu deh, tidak ketinggalan jaman.
Eh ternyata sepeda anak merk Family Premium tidak sesuai dengan harapan. Baru sebulan, sudah ada masalah. Roda bagian belakang suka lepas sendiri. Untung anak selamat tidak terjatuh, karena saya pegang setir belakang dengan kuat. Seandainya saat itu terjatuh, pasti kena bebatuan jalanan. Berdarah dan lecet dah bagian kepala. Saya juga heran, kenapa as roda belakang modelnya seperti itu ya. Tidak bisa mengunci dengan sempurna. Hal yang wajar, jika terlalu lama dipergunakan untuk keliling, roda pasti akan lepas sendiri.
Nama merknya Family Premium, eh kenapa kualitasnya rendah. Sangat membahayakan anak. Keselamatan anak jadi taruhannya. Jika orang tua lengah, tidak memperhatikan roda belakangnya, bisa terjadi hal yang tidak terduga. Masak iya, dikit-dikit harus melihat bagian roda belakangnya, untuk memastikan as roda tetap dalam kondisi sempurna? Ribet jadinya! Bagaimana bisa menikmati hari kebersamaan dengan anak?
Saya sempat bertanya dengan tetangga yang menggunakan sepeda roda tiga merk Family. Di kampung saya hampir semuanya menggunakan merk atau produk tersebut. Modelnya juga hampir sama, kadang hanya beda warna. Tapi mereka tak mengalami as roda belakang lepas. Nah kenapa hanya saya yang mengalami? Apakah saya membeli produk palsu? Atau mungkin produk yang kurang sempurna alias produksi yang gagal? Tidak ada garasi layanan bagi konsumen kah? Entahlah! Mungkin disuruh beli baru lagi, semoga ada rezeki!
Ini apa keluaran baru mungkin ya..dulu jaman saya punya anak kecil.. alhamdullilah aman"aja pake sepeda roda tiga merek ini..tapi model yg biasa aja bukan yg premium
BalasHapusKurang safety sepertinya tuh bang, masa 1 bulan pemakaian gitu ya dah copot. untung aja anak aman
BalasHapusSepeda sekarang termasuk sepeda dewasa memang begitu, ananda. Bunda udah 3 kali beli sepeda tak ada yang waras. Begitu dipakai langsung rusak juga pernah. Risiko beli barang ratusan ribu. Coba jika jutaan, tentu ceritanya akan beda.
BalasHapusSepeda anak saya modelnya seperti ini juga cuma lupa deh merknya, syukurnya sepeda anak saya cukup awet. Dengan kejadian roda bagian belakang lepas, mending sepedanya dipensiunkan Mas, berisiko untuk anaknya. Semoga adek kecil bisa segera punya sepeda baru yang lebih kokoh
BalasHapusZaman dulu anakku masih balita aku beliin sepeda roda tiga buatan Korea, bahannya besi bagus dan sampai sekarang masih awet jadi koleksi. Wah, ngeri amat ya merk tersebut kok bisa kejadian begitu roba belakangnya copot? Semoga ga terjadi lagi ya.
BalasHapuswah, wah, wah. premium rasa apa nih? mudah rusak rodanya.
BalasHapusSepeda family memang terkenal di sepeda untuk anak-anak. Sejak dulu emang sudah laris produknya. Turut prihatin atas apa yang dialami mas.
BalasHapusMungkin itu bisa karena rakitan yang kurang maksimal mas. Biasanya para penjual merakit sepeda sendiri. Jadi sepedabyang ia terima dalam kondisi terpisah.
Looks dangerous :/
BalasHapusmungkin baut pengunci bagian bawah AS roda lepas, atau pengunci klip lepas om, kalau sudah diperbaiki kayaknya cocok buat artikel ' memperbaiki Roda bagian belakang sepeda roda tiga merk family yang suka lepas sendiri" hehehe
BalasHapus