Bahasa gaul sekarang emang aneh-aneh. Saya sendiri tidak bisa mengikuti istilah-istilah bahasa gaul. Wah saya kok sedikit membocorkan umur ya, hehehe. Ketahuan sudah tua jadinya. Tapi tak apa ya, walau sudah tua, yang penting semangatnya masih membara. Masih semangat anak muda. Wow air laut digarami, suka memuji diri sendiri.
Wah soal jajanan, ada yang menarik nih. Jajanan yang lagi viral. Apa itu? Jajanan Citul, Aci Tulang atau ada yang mengatakan Cireng Tulang. Apa pun kepanjangannya, tidak jadi soal ya. Tapi kalau saya secara pribadi, lebih suka Aci Tulang. Kalau Cireng Tulang, seharusnya digoreng kering. Tapi kenyataannya, ini jajanan digoreng tidak begitu kering.
Kadang yang membuat salut, adalah pedagang jajanan sekarang sungguh luar biasa kreatifnya. Saya kagum dengan ide bisnisnya. Makanya saya betah sekali berbincang dengan pedang keliling yang sering mangkal di depan sekolah. Untungnya, setiap pedagang yang saya temui, selalu ramah. Tidak keberatan jika saya photo-photo. Sekaligus ingin mengetahui resep jajanan yang dijajakan.
Ya begitulah, ide menulis itu tidak harus pergi jauh. Tidak harus piknik ke luar negeri atau kemana gitu dah. Lah dalah, saya kok seriang menggunakan kata dah ya. Bahkan yang dekat saja, bisa menjadi bahan cerita. Bisa menjadi inspirasi plus penyemangat. Pekerjaan yang dianggap remeh atau pekerjaan yang sederhana, bisa mendatangkan keuntungan yang banyak. Ya gitu dah.
Jajanan anak-anak yang lagi viral nih. Jajanan yang menjadi bahan perbicangan hangat. Di media sosial ramai sekali nih. Jajanan apa itu? Wah masih nanya. Kan sudah saya sebutkan di atas. Citul, Aci Tulang. Saya pun dibuatnya penasaran dengan jajanan SD ini. Dan saya menyempatkan untuk membeli. Harga Citul sangat bersahabat untuk anak-anak SD. Berapa harganya? Dua ribu rupiah. Bentuk Citul, lumayan gede pula. Bisa bikin kenyang dah.
Penjual Citul ini, sangat ramah ya. Saat saya wawancari selalu terbuka lebar, tidak ada rahasia yang disembunyikan. Bahkan saat saya photo-photo juga tidak keberatan. Oh iya, abang ini sekedar menjual Citul. Yang membuat Citul istrinya. Saya juga sempat menanyai bahan-bahan untuk membuat Citul. Kalau soal keuntungan, si Abang belum bisa memberi tahu. Karena ya baru pertama kali ini menjual Citul. Tapi saya perhatikan, tak sampai jam dua siang, dagangannya sudah abis.
Apa bahan dari Citul? Kalau saya perhatikan untuk bahan-bahannya tidak jauh beda dengan jajana aci lainnya. Yang membedakannya hanya ada tambahan siwiran daging ayam dan stik yang digunakan adalah tulang ayam. Sepintas Citul ini menyerupai paha ayam. Yang menarik dari Citul itu sendiri adalah stiknya. Oh iya dan tepung rotinya, yang menambah kerenyahannya.
Bahan-bahan Citul, Aci Tulang:
- Tepung Tapioka
- Tepung Terigu
- Penyedap Masakan
- Telur
- Tulang Ayam
- Siwiran Daging Ayam
- Tepung Roti
- Bumbu lain yang sekiranya diperlukan
- Saos atau Bumbu Sambal
Untuk membuatnya pastinya mudah ya? Dilihat dari gambar tidak akan mengalami kesulitan. Jika adonan Citul sudah matang, dibentuklah menyupai paha ayam pada tulang tersebut. Tapi jangan lupa, di dalamnya dikasih siwiran ayam seperlunya. Menjadi catatan nih, tulang dan siwiran ayamnya sudah dimasak dan kasih bumbu ya, bukan mentahan. Kemudian direbus sampai kembali. Dan diluarnya diolesin kocokan telur dan selanjutnya ditaburi tepung roti. Baru deh digoreng. Citul siap dimakan dengan olesan saos. Bagaimana tertarik ingin membuat Citul?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar