Email: djangkarubumi@yahoo.com

Kue Cubit dan Kue Sarang Laba-Laba ala Abang-Abang Keliling, Jajan Yuk!

Ide menulis itu banyak, tapi semakin kemari kok kesempatan untuk menulis makin kurang. Terasa kurang bergairah, sedikit lesu. Pastinya banyak hal yang disebabkan, salah satunya ya google yang selalu atau sering update, sehingga merepotkan. Semakin sulit dipahami dan semakin sulit ditebak kemauannya. Belum lagi soal adsense yang peraturannya makin jelimet, yang bikin sulit pecah telur. Yang adam adsense yang memberatkan daya loading saja, hehehe.

Ah saya jadi sambat lagi hehehe. Memang kenyataannya seperti itu ya, makanya penulis online kini lebih mengandalkan artikel sponsor atau berbayar atau undangan event lainnya. Syukur-syukur jika ada pihak luar yang mau pasang banner dengan imbalan gede, itu lebih menarik. Ya seperti itulah lika-liku jadi seorang penulis online. Lebih banyak deritanya sebenarnya, google kayaknya menganaktirikan hahaha.

Lagi asek nulis, eh tiba-tiba jaringan internet putus. IndiHome memang suka begitu, suka mengaduk-ngaduk perasaan pelanggan. Kurang sesuai dengan promosinya, hahaha. Ya gimana lagi, tak ada pilihan, mau tidak mau ya harus setia. Walau sering disakiti hihihi. Saya kok jadi sering tertawa ya. Sebenarnya ini tertawa dalam luka.


Mau cerita kue cubit dan kue sarang laba-laba, eh kata pembuka saya isinya jadi curhatan dan keluhan. Hidup ini tak boleh sambat, boleh seh tapi ala kadanyas saja. Percuma berkeluh-kesah, yang mendengarkan juga tak perduli atau kurang perduli. Karena apa? Ya karena setiap orang punya permasalahan dan beban kehidupan tersendiri. Apalagi sekarang masih era yang begitu berat, era pandemi yang entah sudah berlalu atau tidak. Cari nafkah masih terasa sulit. Sedangkan pemerintah masih sibuk dengan urusan politiknya. Apalagi sekarang akan memasuki pemilu, transisi pergantian pemimpin yang bikin urat-saraf tegang. Ah, jadi ngomongin politik.

Apapun yang terjadi, tetap harus berjuang. Tetap harus semangat dalam mencari penghidupan. Semangat kerja harus terjaga. Tidak boleh berpangkutangan, atau mengharapkan kebaikan dari pemerintah. Lupakan dan lupakan tentang Bansos yang tak seberapa nilainya. Tapi bikin keributan sesama tetangga, hahaha. Lah dalah, sambat lagi!


Belum lama ini, saya berjumpa dengan abang-abang keliling yang menjajakan kue cubit dan kue sarang laba-laba. Saya kagum dengan spiritnya. Pikulannya nampak berat, tapi raut wajahnya penuh senyuman. Sapa ramahnya terasa sekali. Senyuman yang tulus kelihatan dari sudut-sudut bibirnya. Bukan keramahtamahan yang dibuat-buat. Bikin saya kagum.

Iseng-iseng saya membeli kue cubit dan kue sarang laba-laba ini. Sambil memperhatikan cara membuatnya. Saya juga sempat memperhatikan bahan-bahan kuenya. Menurut pengamatan saya, bahan-bahan dari kue cubit dan kue sarang laba-laba ini adalah: Tepung terigu, gula, garam, vanilla bubuk, baking soda, pewarna makanan dan meses untuk topingnya. Super sederhana ya ,bahan-bahannya.


Bahan-bahannya sudah disebutkan, terus cara membuat kue cubit dan kue sarang laba-laba itu bagaimana? Wow mantap, pertanyaan yang menarik. Dan saya menjawabanya sesuai apa yang saya lihat ya? Bahan-bahan tersebut dikemas dalam botol bekas mineral. Ukuran yang sedan saja. Tutupnya sedikit dilubangi. Jangan lupa cetakannya khusus untuk kue cubit dan kue sarang laba-laba. Harga cetakannya ini juga terjangkau. Kurang lebih harganya berkisar seratus ribu rupiah.

Untuk membuat kue sarang laba-laba cukup di tuangkan secara acak diatas papan cetakan. Tekan botol yang berisi adonan tersebut ke area cetakan, yang sepintas nanti hasilnya menyurapi sarang laba-laba. Tipis saja ya, biar hasilnya nanti kering renyah. Jangan terlalu tebal. Jika dirasa sudah matang, baru dibungkus dengan kertas.

Kalau membuat kue cubit? Ini yang lebih mudah lagi. Bahan cukup dituangkan dalam cetakan. Tunggu sampai matang. Soal cetakan kalau bisa mencari yang motifnya menarik, yang sekiranya digemari anak-anak. Semisal motif aneka hewan atau bentuk bunga. Semog artikel ini bisa menjadi ide bisnis ya? Jajanan jaman dulu, jajanan jadul yang selalu digemari. Dari generasi ke generasi pasti suka.

Berita Terkait

8 komentar:

  1. Saya jarang ketemu penjual kue cubit apalagi sarang laba-laba,paling banter pedagang kue pukis,putu atau kue ape...yg penting cari rejeki halal si bapaknya ga hanya berpangku tangan..semangat terus bapak penjualnya๐Ÿ’ช

    BalasHapus
  2. Cetakan kuenya lucu juga ya...kue cubit hangat pastinya nikmat disantap, apalagi tampak si adek dalam foto pengen segera menikmati kue cubit dan sarang laba labanya...Kalau bahannya mudah begini, kapan kapan aku juga mau praktik bikin ah di rumah. Soalnya aku suka bikin kue kue di rumah ๐Ÿ˜

    BalasHapus
  3. mas, saya suka dengan acuan kuihnya. boleh tolong tanya di mana mahu membelinya? ;-)

    BalasHapus
  4. Mas nya sambat terus di setiap postingan, tapi gak papa mas, itulah gunanya blogging kan buat mencurahkan perasaan dan pikiran.

    Kalau kue cubit saya sudah pernah makan, nah sarang laba laba belum, jadi penasaran mas

    BalasHapus
  5. Tapi aku salut loh, mas Djangkaru rajin beli kue2 atau barang yang dijual Ama pedagang kecil gini ๐Ÿ‘. Berkah buat mas, dan semoga rezekinya lancar juga.

    Saya suka kue cubit. Tapi sarang laba2 malah belum pernah ๐Ÿ˜…. Padahal bahan sama cuma bentuknya aja yaaa. Ntr deh nanya ke penjualnya bisa sekalian bikin sarang laba2 ga ๐Ÿ˜

    BalasHapus
  6. Kapan ya bisa mencicipi kue cubit dan kue sarang laba-laba? Pernah ke Jakarta tapi tidak mencari makanan tradisional.

    BalasHapus
  7. Meski diawali dengan sambat, mas djangkaru selalu rajin untuk update tulisan. Jadi inspirasi buat aku untuk terus bikin tulisan. :D
    Artikel berbayar/bersponsor memang lebih menarik dibandingkan mengandalkan adsense mas. Adsense bisa digunakan sebagai hiburan aja.

    Sudah lama ga makan kue cubit. Kalau sarang laba-laba memang tidak ada di semarang. atau mungkin aku belum pernah lihat di semarang. kalau di pasar dekat rumah ada penjual pukis dan jajanan pasar seperti getuk dan lopis.

    Aku juga suka jajanan-jajanan macam gini mas. Kalau lewat depan rumah sering beli Kadang ada tukang kacang ijo yang sering lewat di malam hari. Tapi semalam ga lewat karena hujan, padahal aku sudah nunggu.

    BalasHapus
  8. Saya dapat tambah info tentang kue yang baharu saya dengar iaitu kue cubit dan kue sarang laba-laba.
    Terima kasih perkongsian ini.

    BalasHapus

 
Back To Top