Paling asek itu jalan-jalan, agar rasa penat di hati maupun lelah di pikiran bisa lepas melayang. Tidak ada rasa kegundahan. Sesekali perlu menghirup udara bebas, mencari pemandangan baru. Kata anak gaul mah, "Sekali cuci mata gitu dah". Kalau kata Bang Helmy Yahya, "Kurangi pikiran yang tidak perlu, otak ini kan terbatas, jangan semuanya dipikirin, akhirnya banyak orang yang stres kerena mikirin yang tidak perlu dipikirin". Ada betulnya juga ya?
Kalau kutipan si Pak Mario Teguh,"Saat kita miskin, orang menjauhi kita, seperti penyakit. Tapi saat kita sukses, siapun akan mengaku saudara". Saya tertawa membaca kata-kata motivasi ini. Memang sudah menjadi sunah alam, jika lagi miskin atau menganggur sedikit punya teman. Atau sedikit punya tamu. Kalau lagi nganggur, banyak tamu atau teman datang ke rumah, bikin stres tuan rumah lo. Karena tak ada bisa atau menyediakan hidangan yang layak. Hidangan ngopi saja terpaksa harus hutang, hehehe. Jadi kalau lagi nganggur tak ada teman yang mau nengok, jangan ngeluh dan sambat ya. Justru itu baik buat diri sendiri.
Aduh, saya kok ketularan bergaya motivator hahaha. Kan jadi lupa mau bahas apa. Enaknya bahas apa ya? Saya sendiri juga bingung nih. Mau bahas politik, eh lagi pada sensi. Entar banyak yang tersinggung. Mau bahas kulineran, eh belum sempat jajan. Mau bahas soal ekonomi, eh belum dapat bahannya. Mau balas tentang pendidikan, eh sudah banyak yang membicarakan. Tu kan, jadi pusing sendiri, karena terlalu banyak yang akan dibahas?
Dah kota ngomongin yang ringan-ringan saja. Tak perlu membicarakan yang berat-berat, karena semua sudah ada jatahnya. Hidup di jaman akhir, pastinya lebih banyak tantangan. Dan lebih banyak rintangan. Permasalahan jadi lebih kompleks. Ibarat dunia ini baju, pastinya akan semakin lusuh. Banyak noda sana-sini, benang yang semakin tipis. Warna yang semakin kusam. Intinya nikmati saja. Manusia itu memang sukanya bernostalgia. Suka mengingat kenangan lama dan suka membandingkan.
Katanya tak ngomongin permasalahan atau soal berat? Oh ya kok lupa. Tu kan jadi pikun. Untung saja diingatkan. Ini lo, saya itu mau cerita monumen Ondel-Ondel yang termegah yang ada di Jakarta. Iya patung Ondel-Ondel Betawi yang tinggi dan gede. Pastinya tak asing kan apa itu Ondel-Ondel Betawi. Tak ada salahnya jika saya sedikit menyinggung apa itu Ondel-ondel Betawi. Semacam badut gitu dah, tapi Ondel-ondel Betawi rangkanya terbuat dari belahan bambu. Rangka tersebut nantinya diberi baju atau kostum, dibagian kepalanya dikasih kedok atau topeng. Dan bagian rambutnya dihiasi mirip seperi bunga/kembang kelapa. Rambutnya kelihatan jabrik dah.
Monumen Ondel-Ondel Betawi ini barada di tengah keramain kota. Bahkan berada di tengah jalan, yang jalurnya super padat. Jalan jalur cepat pula. Emangnya dimana Monumen Ondel-
Ondel ini? Wah jadi tak sabar pengen tahu alamat Patung Ondel_ondel ini ya? Alamat Monumen Ondel-Ondel Betawi ini berada di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Bagi yang pernah berkunjung ke PRJ Kemayoran, pastinya pernah melihatnya. Kerena patung ini tak begitu jauh dengan gedung PRJ yang sering digunakan untuk even akbar, semisal Pekan Raya Jakarta HUT DKI Jakarta.
Seperti yang saya singgung diatas, karena letak Patung Ondel-Ondel Betawi ini berada di tengah jalur yang padat dan jalur cepat. Untuk bisa mendakati perlu ekstra hati-hati. Kalau hari jam kerja, kayaknya sulit sekali untuk bisa mendekat. Enaknya ya sore atau malam hari di hari libur atau tanggal merah, kondisi jalan sedikit sepi kendaraan. Anda bisa diduduk-duduk di bawah patung ondel-ondel sambil berkulineran. Atau hanya sekedar seruput kopi. Asek bukan?
Bagus juga tuh monumen ondel-ondel,jadi ciri khasnya Betawi ada di sana, bisa nyantai asiik banget..warnanya juga lucu, tempat saya di Lampung juga ada pak monument sepasang pengantin
BalasHapusWhat two incredible and beautiful sculptures, and very high sculptures. From a good artist I think so.
BalasHapusMonumen Ondel-Ondel Betawi nampak gagah dan unik sekali.
BalasHapusAku baru tahu kalau ada patung ondel-ondel di jakarta. Mungkin emang jarang lewat kemayoran jadi yaa ga bakal lohat patung ini. Kalau lihat ondel-ondel yaa sudah sering.
BalasHapusOndel-ondel memang tidak bisa dilepaskan dari budaya betawi dan jakarta.
baru aja kemarenan melintasi jalan benyamin suaeb pas liwat depan Pekan Raya Jakarta. baru tau ternyata rambut ondel ondel difilosofikan dari manggar atau kembang buah kelapa ya
BalasHapustapi beneran sih kalau kita kelihatan berada itu banyak yang ngedeketin dan biasanya pada minjam duit,,,,susah membedakan mana temen mana yang butuh duitnya doang
BalasHapusPinjam dulu seratus besok gue balikin 🤣
HapusWah asik tuh santai sambil ngopi dibawah patung ondel2, tapi gratis kah? 😅
BalasHapusBayar mas
HapusBayar ngopi nya.😁
Ondel2 sudah menjadi ciri khas kota jakarta, sudah sepatutnya ada monumennya. mantap
BalasHapusGenial . Te mando un beso. https://enamoradadelasletras.blogspot.com/
BalasHapusDulu waktu zaman presiden Soeharto di Kemayoran tapi belum ada monumen ondel ondel, sekarang sudah ada ya.
BalasHapusSemoga bunda ditakdirkan bisa menyaksikannya sebelum menutup mata selamanya ya, ananda.
BalasHapusWaktu anak2 masih kecil, tiap kali lewat patung ini anak2 happy bangettt. Suka minta brentiin mobil 🤣. Tapj aku sendiri suka kok liatnya. Kesannya unik, dan kliatan bangett ciri khas jakarta
BalasHapuswahhhh besarnyaaaa patung!
BalasHapusberapa lama patung tu akan berada di situ? selama-lamanya? atau ada tempohnya?
Saya belum pernah lihat ondel2 dari jarak dekat.. jadi pingin lihatnya..
BalasHapus