Email: djangkarubumi@yahoo.com

Ngarak Pengantin Sunat Keliling Kampung, Budaya Betawi yang Masih Eksis!

Kebahagiaan sebagai orang tua, punya anak laki adalah saat bisa merayakan khitanan anaknya. Atau mungkin yang lebih terkenal dengan sunat. Untuk membujuk anak agar mau dikhitan, mungkin tidak semudah yang dibayangkan. Bayangan anak, khitan itu adalah ritual yang mengerikan. Sangat perih. Pakai alat yang tajam. Maka jangan heran, jika anak ditawari untuk khitan, banyak yang menolaknya. Walau diiming-imingi hadiah.

Kalau di Betawi, jika anak laki khitan. Nanti akan diarak keliling kampung. Masyarakat lebih mengenalnya dengan nama ngarak pengentin sunat. Wah sebuah budaya yang asek sekali, mampu menghibur masyarakat sekitarnya. Sekaligus juga memperkenalkan, bahwa khitan itu tidaklah sakit. Suatu hal yang menyenangkan. Apalagi sekarang, alatnya canggih alias modern. Kalau dulu, iya , untuk sembuh dari luka khitan bisa memakan waktu sebulan. Sekarang, hitungan hari sudah kering dan bisa beraktivitas seperti biasanya.

Pengantin sunat? Iya. Anak akan diarak keliling kampung selanjutnya nanti dipajang kayak pengantin gitu. Sepintas ya mirip acara pengantin pada umumnya. Keliling kampung naik apa? Kalau adat betawi, biasanya naik kuda atau naik becak. Tapi selama yang saya temui, naik kuda. Ada yang tidak mau ketinggalan nih, Ondel-Ondel Betawi ikut memeriahkan. Gimana, pastinya seru dan menyenangkan bukan?

Warga yang dilaluinya, ikut memberikan semangat dan ucapan selamat. Bahkan bisa menjadi inspirasi anak-anak untuk segera sunat. Kalau era saya dulu, anak SMP baru sunat bahkan ada yang SMA baru sunat. Kini anak SD sudah berani sunat. Dimusim liburan sekolah, menjadi moment yang baik untuk mengadakan. Ayo ada anaknya yang belum sunat?


Sebenarnya saya itu kebingungan menulis atau menyusun kata-kata. Mungkin ya karena saya kini terlalu asik dengan channel youtube. Saya mengelola dua channel. Saban hari edit video atau edit gambar thumbnail. Memang perlu diakui, edit video lebih menyenangkan dan lebih praktis. Beda halnya jika menulis, harus memperhatikan susunan kalimatnya. Setidaknya harus EYD lah, agar bisa nendang.Apalagi masyarakat kini lebih suka berita video yang pendek, semisal short youtube dan tiktok.

Tapi saya berusaha untuk tetap terus menulis. Walau kemampuan menulis juga makin menurun, hahaha. Alias tidak bisa produktif lagi. Semua faktor umur dan faktor kesibukan. Plus faktor kebutuhan yang makin melambung. Mau tidak mau ya harus mencari kegiatan lain. Kegiatan lain itu apa? Menjadi seorang youtuber. Selain berburu berita, saya juga berburu video yang sekiranya laku dijual.


Ngomongin soal sunat lagi nih. Alhamdulillah kemarin saya bisa menghadiri Tasyakur Walimatul Khitan Ananda Muhammad Syahir Zafran. Mendengar nanti pengantin sunat akan diarak keliling kampung yang diiringi Ondel-ondel Betawi, saya jadi semangat untuk datang. Informasi adanya hajatan ini sebenarnya dari pemilik Sanggar Betawi Ondel-Ondel Bintang Haidar. Dia tahu kalau lagi berburu konten Ondel-Ondel.

Kebetulan juga, stock video ondel-ondel di hape juga lagi tipis. Siapa tahu dengan meliput cara ngarak pengantin sunat keliling kampung juga bisa menjadi ajang promosi channel saya. Dengan harapan bisa menaikan jumlah subscriber atau viewer. Numpang promosi gratis, hahaha! Ya setidaknya kelihatan jadi kayak orang penting gitu dah. Biar dikiranya seorang photographer gitu.



Alhamdulillah, acara ngarak pengantin sunat ananda Muhammad Syahir Zafran berjalan lancar. Tidak ada halangan dan rintangan. Warga yang menyaksikan juga terhibur, ikut melambaikan tangan sebagai tanda ucapan selamat dan ikut bergembira. Semuanya berjoget ria. Lumayan panjang iring-iringannya. Karena ada kuda delman, kereta mini dan ada yang sebagian naik motor roda dua. Yang penasaran dan pengen nonton video youtube, eits jangan lupa subscribe ya. Ah jadi promosi!

Setibanya ditepat resepsi, disambut jemaah ibu-ibu yang melantunkan sholawat. Suasana makin meriah. Saya pun menyempatkan untuk photo-photo, jeprat-jepret sana kemari. Hahaha, kadang saya itu malu sendiri. Tamu tak diundang, tapi lagaknya tak ketulungan. Terimakasih untuk shohibul hajat, yang telah memperkenalkan untuk diliput. Semoga Muhammad Syahir Zafran, semakin menjadi anak yang sholeh. Lebih rajin beribadah dan tambah pintar. Sehat selalu dan sukses terus. Semakin berprestasi.

Berita Terkait

9 komentar:

  1. Selamat buat Adek yg sudah di sunat..semoga jadi anak yg baik dan berbakti pada orangtuanya...iya saya pernah denger arakan pengantin sunat,tapi belom pernah liatnya sih secara langsung...keren nih...ngajak anak supaya berani sunat sekalian memperkenalkan budaya

    BalasHapus
  2. Thanks for your sharing...

    BalasHapus
  3. meriah banget ini sunatannya
    pasti abis ini beli ps5

    BalasHapus
  4. Selamat menempuh bentuk baru kak syahir... :p

    BalasHapus
  5. di sini pun masih buat upacara sebegini untuk berkhatan. tapi lately dibuat beramai-ramai. saya rasa upacara seperti ini semakin dilupakan disebabkan anak-anak lelaki sebaik dilahirkan, mereka sudah dikhatankan oleh doktor. dan saya lihat, kadang anak ibu bapa akan sunatkan anak mereka sebelum merka masuk kindergarten..

    harap-harapnya usaha ini dikekalkan dan kepada muhammad syahir zafran, selamat jadi 'imam' ;-)

    (blogger anies - sy tak tahu apa masalah google hari ini. nama saya tidak muncul di sini)

    BalasHapus
  6. tradisi ngarak anak sunat memang sudah jarang ditemui. Sekarang malah sering ditemui tanpa perayaan. Hanya tasyakurun khitan. Pada masa ku rata-rata pada sunat pas kelas 6 sd-smp. Tidak ada yang sma. Kemarin anaknya temanku malah sudah sunat, meskipun usianya baru empat tahun. Menurut beberapa sumber, sunat malah dianjurkan ketika kecil atau balita. Hal itu dimaksudkan untuk menghindarkan trauma sunat pada anak.

    BalasHapus
  7. Selamat ya adek yang sudah disunat. Meriah ya ada acara arak2annya pula, sampai ada papan karangan bunga segala ...

    BalasHapus

 
Back To Top