email: djangkarubumi@yahoo.com

Bakso Pelakor Islamic Center Koja Jakarta Utara Tak Pernah Sepi Pembeli, Ramai Terus!

Hidup paling enak itu ya bisa keliling dan bisa kulineran. Terasa jadi orang bebas tanpa terikat. Benar-benar menikmati hidup. Bukan berarti tidak punya beban dan persoalan kehidupan. Hanya tidak mau terlalu mikirin kehidupan, menikmati apa yang ada. Soal permasalahan dunia, ya sedikit dikesampingkan. Emangnya kalau mikirian persoalan terus selesai itu urusan? Ya tidak juga. Kadang permasalahan tidak harus diselesaikan, cukup dilupakan, hahaha. Sikap bodo amat itu kadang perlu.

Malam Minggu yang cerah, langit bertebaran bintang. Walau sinarnya redup, tapi mampu memberikan keindahan. Bulan sedikit malu untuk menampakan wajahnya. Tertutup awan. Angin berhembus dengan kencangnya, tak selang berapa lama. Bulan bisa tersenyum lebar, karena tak ada lagi yang merintangi pemandangannya. "Ah aku kini bebas", teriak sang rembulan. Dan aku pun yang mendengarkannya hanya bisa tertawa keki. hahaha.


Wah ternyata saya jago merangkai kata-kata juga ya. Bisa romantis. Walau sedikit menggombal hahaha. Emang betul juga seh, kali ini suasana malam terasa begitu dingin. Sampai menembus bulu kuduk. Dingin mencekam. Nah kalau suasana dingin, paling enak ya makan bakso. Saya pun keliling kota dengan kendaraan roda dua. Saya pacu kendaraan ke arah semper, Jakarta Utara. Menuju Masjid Islamic Center.  Masjid yang sempat kubahnya ambruk terbakar.
 
Dulu area ini adalah tempat eks Keramat Tunggak. Tak perlu saya perjelas, bagi hidung belang pastinya sudah tahu dan paham. Dulu saya juga sempat main, eh jangan salah tafsir, cuma main. Hanya sekedar melihat kupu-kupu malam. Penampilan yang begitu seksi, dengan bau wangi yang semerbak. Begitu menyengat hidung. Semenjak era Gubernur Pak Sutyoso, baru deh diganti menjadi masjid terbesar di Jakarta Utara. Masjid Islamic Center.


Kalau malam hari, suasana Masjid Islamic Center beitu ramai. Karena ada pasar kaget, alias pasar malam dadakan. Jadi jangan heran, jika terjadi kemacetan. Harus hati-hati dan waspada, karena banyak pejalan kaki yang berlalu-lalang. Di pasar malam ini, Anda bisa belanja barang-barang yang harganya tergolong murah. Semisal, baju, sepatu, tas dan sebagainya. Ada juga wahana main buat anak-anak, semisal istana balon atau odong-odong. Tapi bagi saya, yang menarik adalah kulineran.

Seperti apa yang saya singgung diatas, kali ini saya kulineran menu bakso. Menu yang pas buat suasana dingin. Makan bakso memang aseknya jika di malam hari. Badan akan terasa hangat. Dan saya pun tertuju ke Bakso Pelakor dan Bakso Tumpeng. Warung lesehan bakso. Awalnya saya sedikit kesulitan menemukan lokasi warung bakso ini. Ya kerena teraling-aling pandangan dengan keramain pelapak pedagang lainnya.



Hal yang wajar jika pertama kalinya nyasar untuk menemukan warung bakso ini. Untuk lebih tepatnya, warung ini berada di dekat pintu gerbang selatan Masjid Islamic Center, tidak begitu jauh dengan Rumah Sakit Pelabuhan. Intinya masih di area pagar trotoar luar masjid. Seberang Bank BRI kalau tidak salah, maklum saya sendiri juga lupa-lupa ingat. Warung bakso Pelakor bukanya dari jam empat sore sampai jam dua belas malam. Kadang tutupnya lebih capat dari itu, jika baksonya sudah habis duluan.

Kenapa namanya bakso pelakor? Karena rasa pedasnya yang begitu nampol. Mirip sang pelakor yang bikin panas hati bagi pemilik sahnya. Bikin bibir dower dah. Bicara harga bagaimana? Wow soal harga masih tergolong normallah. Berkisar 20 ribu rupiah sampai 30 ribu rupiah, sesuai dengan menu baksonya. Tidak begitu rugi, karana rasa bakso pelakor begitu nikmat dan sedap. Benar-benar rasa daging sapi. Saat itu saya memilih menu bakso pelakor plus tambahan daging rusuk. Saya dibuatnya kalap, nagih. Alamat Bakso Pelakor di Masjid Islamic Center, Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta.

Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Back To Top