Kata guru saya,"Hidup itu dibikin enak saja, waktunya makan ya makan, waktunya tidur ya tidur, waktunya kerja ya kerja". Jangan dibikin susah dan jangan dibikin beban, gajahnya yang badannya gede dan makannya super banyak. Jika waktunya tidur dia juga tidur. Sedangkan manusia, yang hanya butuh makan sepiring saja, masak harus kerja ngoyo. Sampai lupa waktu buat istirahat maupun buar ibadah. Zaman yang makin mendekati akhir, pastinya semakin kompleks permasalahan. Jika tidak bisa membawa diri, bisa stres dan badan makin ringkih. Kalau sampai sakit, siapa yang merugi?
Inginnya seh seperti itu. Ingin hidup serileks dan sesantai mungkin. Karena tuntutan kebutuhan ekonomo itu yang membuat pikiran gersang dan panas. Inginnya kerja ngoyo, walaupun sadar, jika ngoyo belum tentu juga itu duit kesambet. Tapi jika tidak ngoyo, lebih parah lagi, itu duit juga tak kepegang. Emang serba salah. Walau ada kata pepatah, emang jika sudah rezekinya, itu duit akan datang dengan sendirinya juga.
Waduh jika ngomongin uang, pikiran jadi kayak kesetrum. Langsung tersengat. Tensi darah bisa drop alias tensi darah rendah. Kalau sudah begini, badan lemes, letoy dan lesu. Belum lagi, mata jadi berkunang-kunang. Kepala pusing tidak karuan. Kalau sudah begini, obatnya inginnya makan yang enak-enak. Apa itu? Pastinya menu daging kambing.
Soal menu daging kambing, saya punya warung langganan khusus. Nama warung itu adalaah Warung sate solo Pak Nanda yang beralamat di Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Jakarta, Indonesia. Tidak begitu jauh bahkan bisa dibilang depan SMP Negeri 289 Jakarta, Sukapura. Warung Sate Solo Pak Nanda tidak hanya menyediakan menu daging sapi maupun daging kambing. Tapu juga menu nasi goreng. Gimana, lengkap juga kan!
Menu favorit saya adalah menu tongseng kambing. Kalau badan lagi kagak enak alias greges-greges. Pertanda tensi darah berkurang, saya pesan tongseng kambing di warung ini. Dengan ditambahan atau dilebihkan bumbu mrica dan daging kambingnya. Badan langsung hangat, stamina jadi prima. Mata yang awalnya ada keluhan sakit, sembuh seketika setelah makan tongseng kambing.
Itulah enaknya punya penyakit tensi darah rendah. Disuruh makan yang enak-enak. Ah yang namanya penyakit kagak ada enaknya. Walaupun tensi darah rendah juga punya resiko fatal. Kalau bisa mah, jangan sampai sakit. Inginnya sehat terus, bisa kerja dengan baik dan ibasah dengan khusuk. Jika sehat, semua tenang, anggota keluarga juga tidak ada yang direpotkan.
Soal rasa gimana? Pertanyaan yang menarik. Rasa tongseng kambing sangat lezat dan nikmat. Sedap. Karena saya wong Solo, sangat cocok dengan lidah Solo. Bisa menjadi obat kangen kampung halaman. Kulineran memang seperti itu, tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga memanjakan hati sebagai obat rindu akan tanah kelahirannya. Duh eley, bilang saja kangen sama mantan di kampugnya, hahaha. Dasar kutukupret.
Nah sekarang soal harga? Karena menu kesukaan saya adalah tongseng kambing, saya hanya tahu harga menu tersebut. Soal menu semisal nasi goreng atau gulai atau menu daging sapi saya belum sempat mewawancari sang empunya. Tapi jika anda penasaran dengan harganya, anda bisa mengeceknya di layanan gofood gojek atau sejenisnya. Warung Sate Solo Pak Nanda juga melayani secara online. Eh jadi melebar kemana-mana jawabannya. Harga menu tongseng Solo Pak Nanda Sukapura, untuk saat ini berkisar 25 ribu rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar