Hidup dibikin senang dan gembira. Keadaan seperti apa pun terus mencoba untuk selalu tersenyum. Sejatinya hidup ini indah, akan lebih indah lagi jika dompet tebal isinya, hahaha. Orang tidak waras juga akan ngomong seperti itu, hati akan bahagia juga punya duit. Apalagi duitnya warna merah berlipat-lipat. Sampai dompet tak muat. Kalau perlu bawah bantal juga masih ada lipatan warna birunya, hahaha.
Aduh kalau ngomongin duit memang tidak ada abisnya. Selalu ingin berkhayal, dan jika sudah punya duit, inginnya tambah lagi. Memang benar apa yang dikatakan Iwan Fals dalam sebuah lagunya tapi saya sendiri lupa judul lagunta. Keinginan itulah yang sebenarnya yang bikin sengsara hati. Jika tidak pandai bersyukur, hati akan nestapa. Guru saya selalu mengingatkan, jangan terlalu sering atau terlalu lalu lama melihat kenikmatan yang ada orang lain. Karena hal tersebut akan melupakan nikmatan yang ada pada dirinya.
Wah omongan saya dah mirip seperti tokoh spiritual, hahaha. Tapi sah-sah saja ya. Kadang hidup ini perlu ngelantur. Bicara yang tidak jelas, yang penting niatnya ingin membahagian hati. Atau hidup ini kadang perlu mentertawakan diri sendiri. Ternyata hidup ini penuh dengan kekonyolan. Yang dianggap penting, eh ternyata hal sia-sia. Yang diabaikan ternyata lebih berguna. Hidup ini selalu penuh dengan tebak-tebakan.
Hahaha, saya kok semakin tidak jelas pembicaraannya. Maklumlah, sebenarnya saya menulis juga dalam keadaan terpaksa. Badan juga lagi kurang fit. Flu, deman dan batuk lagi nempel di raga ini. Dan kayaknya juga betah. Sudah hampir dua minggu belum hilang juga itu penyakit. Setiap mau sembuh, eh kambuh lagi jika dekat sama orang yang lagi sakit batuk juga. Mungkin lagi musim penyakit ya. Ah tapi harus selalu dibuat gembira. Tidak boleh terlalu sambat.
Untuk menyenangkan hati, sesekali makan enak ditempat yang enak pula. Kali ini saya kulineran makanan khas Jepang yang berada di Mal Artha Gading yang beralamatkan Kelurahan Kelapa Gading, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Indonesia. Apa nama restorannya? Pertanyaan yang hebat, saya kok sampai lupa menyebutkan nama restorannya. Gokana Ramen & Teppan.
Sumpah, awalnya saya masuk ke restoran Gokana ada rasa mindernya. Yang biasanya makan di warung-warung kaki lima, kok ini ingin makan di restoran yang elit punya. Kulineran khas Jepang pula. Biasanya makan ubi dan singkong, apakah nanti menunya sesuai dengan lidah dan lambung saya. Sebuah pertanyaan yang bercambuk di ubun-ubun kepala. Saya harus tegar dan kuat, hahaha. Beginilah repotnya jika wong ndeso masuk mal.
Saat disodori daftar menu, saya pun tambah bingung. Ternyata banyak pilihan. Konon katanya menu specialnya dalah ramen. Apa itu ramen? Kalau saya lihat dari menu gambarnya seperti mie instan. Hanya bedanya bentuk mie-nya lebih tipis. Kali ini saya ingin menu yang ada nasinya. Maklum dari pagi perut belum kemasukan nasi. Jika makan mie takutnya maag kambuh. Emang jam berapa ke Restoran Gonaka Ramen & Teppan Mal Kelapa Gading? Sekitar jam dua siang.
Tidak berselang lama, menu pesanan saya tiba, yaitu Paket Gonana 2 dan minumnya jus semangka. Sebelum disantap, motret-motret dulu dong, hehehe. Sampai lupa berdoanya, ah repotnya jadi tukang kulineran, terlalu banyak gaya photo. Artikel tanpa photo kan kurang begitu abdol. Iya kagak?
Ya ampun, makan nasinya pakai sumpit. Lah saya kan jadi tambah keder. Mau minta sendok makan ada rasa malu. Mau makan pakai tangan, lebih malu lagi sama orang-orang sekitar. Bisa-bisa saya jadi tontonan. Untung saja, saya ingat film drama Jepang si Oshin. Jadi tahu budaya cara makan orang Jepang. Langsung saya sikat abis. Rasa menunya nikmat dan sedap. Harganya juga masih tergolong bersahabat. Tidak begitu mahal-mahal amat.
Penulis : Djangkaru Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar