Eh bicara soal makan, kenapa jadi bahas karakter. Tak apalah ya, sebagai kalimat pembuka. Nah bicara soal lapar nih, saya punya pengalaman soal kulineran. Kalau menjelang sore, bakda ashar, saya punya kebiasaan nongkrong di luar. Kongo-kongo di pinggir jalan, bermodalkan kursi senderan berbahan plastik. Niatnya ingin mencari pemandangan baru, memanjakan mata, mencari hal-hal yang segar-segar. Lihat wanita cantik dan seksi begitu maksudnya? Hust, jadi orang kok sukanya berprasangka buruk.
Di rumah itu sudah lelah. Capek edit video dan menulis. Apalagi jika ada job menulis yang tenggang waktunya mepet. Dan harus segera terbit. Ini yang menambah semakin lelah. Tapi semuanya harus tetap dinikmati dan dihayati. Karena sudah kadung menjadi sebuah profesi. Kalau tidak dikerjakan, nanti kan juga tidak mendapatkan upah. Jika tidak ada penghasilan, nanti kan juga dapur jadi tidak ngebul. Kalau sudah beginikan menjadi pengangguran. Kalau tidak kerja, nanti jadi bahan gunjingan.
Seperti apa yang saya bilang tadi. Kalau sudah lelah, saya mencari udara segar di luar. Merefesh isi kepala. Eh kebetulan saat itu ada gerobak keliling yang menjual sate padang. Dan kebetulan juga, perut saya pas lapar. Waktu yang tepat nih. Saya juga penasaran, seperti apa itu rasa sate padang. Biasanya saya belinya sate madura atau sate sunda yang dipanggul.
Saya pun langsung mendekat, dan langsung pesan sate satur porsi. Harga satu tusuk sate dua ribu rupiah. Sebenarnya saya ingin sate kambing atau sate sapi, tapi kata abang penjualnya adanya sate ayam. Biasanya seh katanya ada, tapi saat itu tidak ada stock untuk daging sapi atau daging kambing. Tidak apalah, sate ayam juga boleh. Perut sudah terlanjur lapar.
Abang satenya sambil kipas-kipas sate, saya pun menyempatkan untuk berbincang-bincang. Hahaha, kadang saya itu mirip wartawan, suka mewancarai seseorang. Untung abangnya baik, mau merespon obrolan saya. Dan berkenan untuk saya potret. Tu kan, polah saya sudah kayak wartawan, hehehe.
Abang penjual ini, asal Padang, Pariaman, katanya. Sudah lima tahun berwirausaha sebagai penjual sate padang dengan cara berkeliling. Sudah cukup lama juga ya? Hebat, tekun dan ulet! Soal rasa sete padang bagaimana? Rasanya memang sedikit unik, bumbunya itu khas banget. Nikmat dan mantap! Harga juga ramah di kantong, tidak jauh beda dengan harga sate khas daerah lain. Apakah anda pernah menikmati sate padang? Jika belum, yuk mampir ke rumah biar nanti saya traktir!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar